Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan Budaya dan Kesamaan Nilai Keagungan Antara Jawa-Solo dan Madura-Sumenep

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kabiltu Nikahaha Wataswijaha Bil Mahrir Majdkur Audiha," Alhamdulillah, akad niikah keponakan saya Hendra Sugiarto (Sumenep) bersama Istrinya Mila Ekawati ( Solo) Hari Minggu, Tanggal 22 Desember 2013 jam, 8.00 WIB selesai dilaksanakan bertempat di depan mimbar Mesjid Al- Almin Pamolokan Sumenep dengan penuh hikmat. Semoga Dinda Berdua menjadi keluarga yang Sakina Mawaddah Warohmah. Amin.

Ada cerita sejak jauh jauh sebelum sampai pada acara puncak pernikahan, yaitu, bertemunya dua daerah serta dua budaya atau tradisi yang berbeda Jawa (Solo) dan Madura (Sumenep) yang jelas berbeda tentang tradisi dalam pelakasanaan ritual pernikahan.

Hal ini sontok awalnya sempat membua keluarga dari kedua belah pihah merasa gelisah juga ternyata, terbukti tentang saat menentukan Hari, Tanggal dan waktu pernikahannya sama sama menggunakan cara dan prinsip yang berbeda, sehingga sempat alot juga untuk dell menjadi suatu kesepakatan meski akhirnya harus disepakati, salasatunya yaitu ; soal penentuan hari, tanggal dan jam, mengikuti prinsip dan budaya Jawa-Solo, sedangkan pelaksanaan perayaan pernikahan dengan mengikuti adat dan budaya Madura-Sumenep.

Ada sesuatu yang menarik dari suatu cerita kejadian ini, yaitu penggunaan dialektika bahasa dan sikap berkomonikasi dalam lingkungan masyarakatnya, telah diakui sebagai keagungan nilai sikap berkomonikasi dilingkungan masyarakat suku Jawa-Solo dan Suku Madura-Sumenep, secara moral memiliki nilai yang sama

Konon katanya, dialektika bahasa dalam berkomonikasi dan bersikap dari suku Jawa, yang dinilai halus dalam berbcara dan bersikap adalah Jawa-Solo, begitu juga dari Suku Madura adalah madura-Sumenep.

Dari perpaduan Suku Jawa-Madura (Solo-Sumenep) yang memliki tradisi, adat dan budaya berbeda ternyata dari sisi lain juga ada kesamaan tertentu yang justru mengandung nilai keagungan dan kesalehan sosialnya,

Adinda Hendra Sugiarto dan Mila Eka Wati, semoga jadi pasangan yang langgeng " Judhu Baris E dhunnya Sampe' Akherat" Amin.

Sumenep, 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline