Isu lingkungan semakin mendominasi perbincangan global, dan salah satu masalah yang paling meresahkan adalah tumpukan sampah plastik yang terus bertambah. Setiap tahun, jutaan ton plastik mencemari bumi kita, dan seiring waktu, hal ini telah berubah menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan bumi. Sedotan plastik, yang kita gunakan dalam minuman sehari-hari, adalah salah satu penyumbang utama masalah ini.
Namun, sekelompok mahasiswa dari Universitas Padjadjaran yang tergabung dalan tim PKM Riset Eksakta dengan pembimbing Dr. Yani Maharani, S.P., M.Si, ketua Rico Sulaeman (Faperta) dan beranggotakan M. Ribhan Hadiyan (FMIPA), Fathan Fauzan (FPIK), Regita Damayanti (FPIK), dan R. Roro Zakiah (FPIK) telah menemukan sebuah inovasi yang menarik, yang membantu mengurangi penggunaan sedotan plastik. Mereka telah mengembangkan sedotan ramah lingkungan yang terbuat dari kulit Black Soldier Fly (BSF), serangga yang memiliki kemampuan luar biasa dalam mendegradasi sampah organik.
Inovasi ini memberikan solusi yang menjanjikan dalam mengurangi penggunaan sedotan plastik sekali pakai yang sulit terurai di alam. Kulit BSF yang kaya akan kitosan, sebuah senyawa yang dapat dimodifikasi menjadi bentuk film, digunakan sebagai bahan dasar untuk sedotan ini. Kitosan biasanya diperoleh dari krustasea laut, seperti kepiting dan udang, tetapi dalam riset ini, kitosan berasal dari kulit Black Soldier Fly (BSF), yang belum banyak dimanfaatkan.
"Di Indonesia sendiri sudah banyak inovasi sedotan ramah lingkungan yang biasanya terbuat dari bahan pangan seperti tebu, beras, gandum, dan lain sebagainya. Bahkan beberapa sedotan tersebut dapat dimakan. Namun, bahan pangan tersebut masih bisa dikonsumsi manusia. Maka dari itu, kami berinovasi menciptakan sedotan ramah lingkungan dari bahan yang belum banyak dimanfaatkan, salah satunya exuviae atau selongsong BSF" -Rico, ketua PKM-
Inovasi sedotan kitosan BSF ini tidak hanya memberikan alternatif ramah lingkungan, tetapi juga mendukung industri pertanian BSF yang berkelanjutan. Penggunaan larva BSF dalam mendegradasi sampah organik juga dapat membantu mengurangi masalah sampah organik.
Riset ini juga berupaya meneliti sedotan bebahan dasar kitosan kulit magot agar memenuhi standar kualitas dan kenyamanan. Tim peneliti telah melakukan serangkaian uji, termasuk uji kekuatan tarik, sudut kontak, ketahanan air, biodegradabilitas, analisis FTIR, dan SEM. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa sedotan kulit BSF ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga nyaman digunakan.
Inovasi sedotan kulit BSF ini adalah langkah positif dalam upaya mengatasi masalah tumpukan sampah plastik dan memberikan alternatif yang menarik bagi konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H