Kab. Magelang- Kelompok Unnes Giat 5 Desa Banjarejo, Dusun Ketawang, Kab. Magelang telah melaksanakan Pelatihan Digitalisasi Nilai Pancasila Dan Konten Kebhinekaan Bagi Generasi Z Desa Banjarejo Kec. Kaliangkrik, Kab. tanggal 30 Juli 2023. Pertemuan diadakan di Balai Desa Banjarejo, Kec. Kaliangkrik, Kab. Magelang. Pertemuan ini ditujukan untuk membahas kelanjutan dari materi pelatihan digitalisasi nilai pancasila dan konten kebhinekaan yang telah terlaksana 2 pertemuan.
Materi yang disampaikan yakni bagaimana eksplor di sosial media dengan cara membuat konten yang berdampak positif bagi diri maupun lingkungan. Tema yang diangkat yakni Good Creatif Conten Creator.
Materi ini disampaikan oleh Debora Cristien Livaya Prasetyo dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai mahasiswa KKN Unnes Giat 5 yang telah memiliki pengalaman sebagai conten creator bisnis di instagram yang biasa menerima endorsement berbagai produk dan juga pernah sebagai host live tik tok seller yang bergerak di bidang fashion.Debora Livaya membagikan pengalaman nya sebagai aktivis media sosial yang bermanfaat bagi pemuda di desa Banjarejo. Materi yang disampaikan juga tetap berkaitan dengan Pancasila yang mana sebagai dasar aturan dalam membuat konten. Adapun point point penting seperti bagaimana menjadi konten kreator yang harus update pengetahuan sosial media yang memiliki algoritma yang berubah ubah serta aturan sosial media maupun platform ecommerce.
Hal ini mendapat perhatian audience yakni dari remaja dan pemuda di desa Banjarejo yang juga aktif berinteraksi dengan pemateri. Pemuda pun sempat memberi pertanyaan , seperti yang ditanyakan oleh remaja dari dusun Sembirang yang menanyakan "Bagaman cara cepat menaikan followers". Hal itu pun telah terjawab pada materi yang telah disampaikan dan ditegaskan kembali oleh pemateri.
Materi yang disampaikan sangat relate dengan kebutuhan remaja pada saat ini dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bersosmed.
Hal ini memotivasi pemuda untuk terus semangat membuat konten yang berisi karya yang positif untuk mengembangkan bakat dan potensi di desa Banjarejo yang memiliki banyak sekali hal yang bisa diekspor sebagai karya, semisal produk UMKM yang memiliki nilai jual seperti kopi dan sai, kemudian keindahan alam desa yang dapat menjadi daya tarik wisata seperti sawah, embung, ataupun perbagai piranti kesenian yang menjadi ciri khas desa Banjarejo seperti abrak.
Dalam penutupan materi Debora kembali menegaskan bahwa " pembuatan konten pancasila ini sebagai awal dari pembuatan konten positif yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungan".
Di akhir acara, diadakan penayangan video karya dusun dusun di Banjarejo. Jika kita ulas beberapa video dari Dusun -dusun di Banjarejo sangatlah memiliki makna Pancasila yang indah. Seperti di Sembirang, yang mendapat bagian Sila Pertama, yakni Ketuhanan yang Maha Esa, menayangkan penduduk Sembirang yang rajin beribadah. Sebagai contoh lagi di desa Besaran yang mendapat sila 1 juga, hal yang luar biasa adalah turut ikut sertanya Bapak-bapak dalam pembuatan video dan juga ikut serta dalam pertemuan sosialisasi sejauh ini. Hal ini dpat menjadi tolak ukur bagi para pemuda Desa Banjarejo yang lainnya untuk dapat mencontoh semangat dari Bapak-bapak yang ingin terus mengupgrade karya diri.
Jika kita ulas Dusun Ketawang yang mendapatkan sila 3, sebagai wujud persatuan Indonesia , para pemuda mem video penduduk desa saat kerja bakti dalam pembangunan rumah tetangga yang mana masih menjadi adat istiadat untuk saling membantu. Kerja bakti ini diikuti pemuda hingga orang tua. Bagi ibu-ibu dan pemuda puteri juga turut bersatu dalam menyiapkan suguhan makanan dan minuman kepada para partisipan kerja bakti. Hal ini menunjukkan kerukunan bermasyarakat di Dusun Ketawang.
Penayangan video ini sebagai bentuk apresiasi dan kebanggan mahasiswa KKN Unnes di Giat 5 yang telah membimbing pembuatan konten pancasia pemuda per dusun di desa Banjarejo. Kemudian sebagai kenang-kenangan dan bukti telah terlakasana nya pelatihan, maka kelompok KKN Unnes Giat 5 Desa Banjarejo memberikan sertifikat kepada pemuda yang terlibat dalam pembuatan video konten pancasila.
Sertifikat yang diberikan disetujui oleh Bapak Lurah yakni Bapak Muh Heri. Beliau juga memberikan apresiasinya pada anggota kelompok KKN Unnes Giat 5. Pak Muh. Heri juga berpesan bahwa "Video Konten Pancasila ini memiliki nilai positif dan nantinya akan diposting di youtube Desa Banjarejo. Tujuan dipostingnya video agar menjadi suatu bukti bahwa Pemuda Desa Banjarejo memiliki karya positif dan juga sebagai kenang-kenangan". Hal ini menunjukkan tanggapan positif dari Pak Lurah dan perangkat desa.
Para pemuda Desa Banjarejo juga menanggapi kegiatan ini dengan semangat. Salah satu nya yaitu pemuda dari Dusun Pucangan. Pemuda yang bernama Ridwan menyampaikan bahwa "acara ini bermanfaat bagi pemuda di Desa Banjarejo agar menumbuhkan jiwa Pancasila dan menjadi penyemangat bagi para pemuda di Banjarejo untuk terus menjadi pemuda yang semangat berkarya". Jika kita ulas karya pemuda di Pucangan yang mana Mas Ridwan sebagai tokoh utamanya yang dalam video konten Kebhinekaan, menyuarakan bahwa "kita harus mensyukuri sumber daya alam di lingkungan sekitar desa Banjarejo yang memiliki makna bagi penduduk desa. Contohnya seperti sumber air yakni tuk peninggalan nenek moyang yang berguna untuk mengairi sawah. Hal ini haruslah kita jaga dan lestarikan". Hal ini sangatlah penting bagi pemuda sebagai penerus bangsa yang harus menjaga bumi pertiwi ini agar menjadi tempat tinggal yang asri dan makmur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H