[caption id="attachment_313154" align="aligncenter" width="600" caption="Konvensi Nasional Golkar 2003 via Facebook Arif Peksos"][/caption]
FOTO ini termasuk salah satu momen yang paling unik menurut pandangan awam saya, walaupun terkesan judul ini bermuatan politik, tapi saya tidak mengungkapkan soal itu.
"Bersatu kita teguh, Bercerai kita nafsi-nafsi di Pemilu Legislatif 2014," begitulah salah satu komentar yang hadir di laman buka buku saya Kamis (20/2/2014) lalu. Sontak kalimat diserta foto itu membuat saya tertarik, muka-muka disana sangat familiar semua. Kini tiga orang terkemuka di foto tersebut telah pisah tempat 'berjuang' tidak ada lagi dalam sebuah perahu yang didayung bersama. [caption id="attachment_313155" align="aligncenter" width="600" caption="Peserta Konvensi Nasional Partai Golkar tahun 2003. Ki-Ka: Wiranto, Prabowo, Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Surya Paloh. (SP Photo/Jurnasyanto Sukarno)"][/caption] Kekompakan yang dulu tinggallah kenangan, sekarang waktunya saling memimpin. Yah, seperti kalimat dari seorang Facebookers yang saya kutip di atas, bercerai kita nafsi-nafsi, lewat media kita masing-masing, lewat kekuatan kita masing-masing untuk tahun 2014. Inilah sekilas politik awam dalam potret silam, bagaimana membuat sesuatu akan berkesan. Tentu saja hanya menunggu waktu agar pemilu kelak berjalan damai dan tentram, semoga 2014 bukanlah tahun dimana manusia-manusia yang menjanjikan kebaikan tanpa terpilih nanti akan tenggelam. Semoga![]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H