Adalah Bilal bin Rabah yang menjadi contohnya
Seorang yang dilahirkan di negeri Etopia beribu Hammah dan berayah Rabah
Awalnya budak tidak berharga milik Umayah bin Khalaf
Pada masanya nasib seorang budak amatlah murah dan hina
Bahkan lebih murah dibanding binatang buruan dan ternak sekalipun
Memperperlakukan mereka dengan semena mena adalah pemandangan sehari hari
Bahkan menyiksa dan membunuhnya diperbolehkan bila diperlukan
Karena sudah suratan takdir bagi budak untuk menikmatinya
tidak ada kata hak sama sekali dalam kamus kehidupannya
Cuma ada kata kewajiban dan kewajiban untuk terus membuat majikan tersenyum
Meski harus mengorbankan apapun termasuk perasaan, tubuh dan nyawa sekalipun
Dibelahan bumi manapun sama bahkan dibenua Eropa sekalipun tidak jauh berbeda
Awal kehidupannya hinaan, cercaan dan siksaaan adalah makanan sehari harinya
Berbagai macam hinaan, cercaan dan siksaan pernah ia nikmati dan geluti
Mulai dari ditarik keliling kota layaknya seorang binatang buruan dengan kaki dan tangan terikat
Sampai dijemur berhari hari dengan memakai baju besi ditambah badannya ditindih batu besar
Meski rasa sakit dan perih mendera mendera tubuh hitam legamnya
Tidak ada yang bisa ia lakukan dan ia perbuat kecuali terus berdoa dan melafalkan
Ahad........... ahad........... ahad............ahad........... ahad........... ahad............ahad
Akhinya Bilal bin Rabah melesat jauh tinggi menjadi orang mulia dan bahagia
Diawali dibebaskan oleh Abu bakar Assidiq salah satu sahabat terbaik
Bilal terus menempa diri dalam melafalalkan ahad.............. ahad.............. ahad
Semua terpana dan takjub padanya terlebih lebih yang awalnya membencinya
Kesempatan amat langka menghampirinya dan memeluknya
Untuk mengajak seluruh penduduk kota Mekah mengajak kepada kemenangan dan kemulyaan
Saat pasukan hijau kaum muslimin memasuki kota Mekah dengan senyuman
Suara lantang dan bersih menjadi modal awalnya
Lebih hebatnya lagi ia diperkenankan berdiri diatas bangunan paling mulia dimuka bumi
Didepan mata ribuan penduduk Mekah ia mengumandangkan adzan untuk pertama kalinya
Ribuan lidah mengikuti ucapannya termasuk lidah manusia yang paling mulia
Muhamad Sang Nabi Termulia dan Teragung sepanjang masa
Sungguh mudah mencapai kemulyaan dan kebahagiaan
Kampung Jati Buni Asih Cikarang Kota
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H