Lihat ke Halaman Asli

Habib Rohman

Mahasiswa

Pendidikan islam dan mobilitas sosial

Diperbarui: 19 Desember 2024   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003 Sisdiknas), pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya di sekolah, pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha yang disengaja dan disengaja. Hal ini memungkinkan siswa untuk memperoleh keterampilan, kecerdasan, akhlak mulia, kekuatan spiritual, dan kepribadian yang penting untuk kesejahteraan dirinya serta kesejahteraan masyarakat. 

Ada kepercayaan yang tersebar luas bahwa pendidikan adalah mekanisme yang memungkinkan seseorang untuk mencapai posisi sosial yang lebih tinggi dari waktu ke waktu. Tingkat pendidikan seseorang berbanding lurus dengan kemungkinan mereka akan berhasil mencapai tujuan tersebut. Sebagai konsekuensi dari hal ini, kemungkinan untuk mencapai posisi sosial yang lebih tinggi yang lebih menguntungkan muncul dengan sendirinya. Secara umum diyakini bahwa pendidikan adalah sarana yang memungkinkan seseorang untuk naik dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi. Salah satu cara untuk menaiki tangga sosial adalah melalui pendidikan, yang secara luas diakui bermanfaat. Melalui perluasan dan pemerataan pendidikan universal, semua anak, tanpa memandang status sosial mereka, diberikan kesempatan yang sama untuk memperoleh informasi dan keterampilan. Sebagai konsekuensi dari hal ini, perbedaan antar kelas sosial akan mengalami pengurangan, meskipun faktanya tidak dapat sepenuhnya dihilangkan. Meskipun demikian, pada kenyataannya tujuan ini tidak mudah dicapai. Pendidikan berasal dari bahasa Yunani "paedagogie," yang terdiri dari dua suku kata: "paes" dan 'ago'. Kata "pendidikan" berasal dari kata-kata ini. Ketika merujuk pada seorang anak, kata "paes" digunakan, sedangkan kata "ago" menandakan "saya membimbing." Sebagai konsekuensinya, kata "pendidikan" terkait erat dengan konsep "kegiatan bimbingan", terutama untuk anak-anak, yang merupakan subjek pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline