Lihat ke Halaman Asli

Keberagaman dalam Motivasi Hidup

Diperbarui: 5 April 2018   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(slideplayer.com)

Dalam situasi akhir akhir ini telah mengidentifikasi beberapa contoh keberagaman dalam motivasi dan afek siswa. Misalnya, meskipun semua siswa mungkin memiliki kebutuhan untuk memeprtahankan perasaan kepantasan diri, beberapa siswa mungkin mencoba melindungi kepantasan diri mereka dengan terlibat dalam perintangan diri sehingga mengurangi peluang untuk sukses.

Lebih lanjut, meskipun semua siswa mungkin memiliki kebutuhan akan keterjalinan, beberapa siswa memiliki kebutuhan afiliasi atau persetujuan yang lebih kuat dibandingkan orang-orang lain. Dan beberapa siswa menunjukkan kecemasan sifat yang tinggi, yang membuat mereka rentan mengalami kecemasan yang memperlemah semangat ketika teman-teman sekelasnya mungkin sukses menghadapi tantangan.

Selain itu, para peneliti telah mengamati beberapa perbedaan konsisten dalam motivasi dan afek siswa dari berbagai latar belakang budaya dan etnis, jenis kelamin, dan tingkat sosioekonomi. Semua anak dan remaja memiliki kebutuhan pokok yang sama, dan juga mengalami emosi manusiawi yang sama kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, dan kecemasan.

Meskipun demikian, bagaimana mereka memenuhi kebutuhan dan menunjukkan perasaan mereka mungkin sangatlah bervariasi, sebagaian tergantung pada perilaku dan nilai-nilai yang didorong oleh kebudayaan dan kelompok etnis mereka. Kebutuhan akan determinasi diri merupakan salah satu kebutuhan dasar di dalamnya perbedaan kebudayaan telah diamati.

Misalnya, para peneliti juga menemukan beberapa perbedaan budaya dalam cara anak-anak dan remaja menyikapi kebutuhan keterjalinan mereka. Misalnya,dalam perbandingannya dengan kelompok-kelompok lain, siswa-siswa cenderung menghabiskan lebih sedikit wakyu untuk berkumpul dengan teman-temannya.

Mereka menganggap keunggulan dalam tugas sekolah serta memperoleh persetujuan dan penghargaan atas prestasi yang tinggi lebih penting dari pada berkumpul bersama teman-teman. Tinggkat ekspresi emosional dan kontrol juga berbeda antarkelompok. Akhirnya, siswa dari berbagai latar belakang budaya mungkin memiliki sumber kecemasan yang agak berbeda.

Misalnya, beberapa anak dan remaja mungkin merasakan tekanan yang semakin sedemikian besar dari keluarga untuk berprestasi baik di sekolah sehingga mereka mengalami kecemasan yang merugikan menjelang ujian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline