Lihat ke Halaman Asli

Habib Hanafi

Hanya Catatan

Politik Baliho Caleg: Gagasan yang Hilang dalam Kabut Elektabilitas

Diperbarui: 11 Oktober 2023   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang pemilu, setiap kali melewati jalanan, entah itu jalan perkotaan, jalan pedesaan, perempatan-pertigaan, sulit rasanya menutup mata dari senyum memikat para caleg di baliho-baliho yang bertebaran.

"Iklan pinggir jalan" barangkali itu nama yang cocok. Dan sebagaimana iklan pada umumnya, iklan semacam ini juga berusaha menerobos alam bawah sadar pikiran manusia, menanamkan ilusi integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas dari para caleg, padahal, semua juga tahu, itu hanyalah sekedar popularitas yang direka-reka.

Memang, suara rakyat adalah komoditas paling menggiurkan saat musim pemilu datang. Para caleg pun seakan sudah siap tempur untuk adu banyak dan adu besar ukuran baliho. Demi apa? Tentu, demi suara-suara rakyat---yang entah akan selalu mereka nantikan atau justru bakal diabaikan di kemudian hari.

Namun, baliho caleg bukan sekedar iklan pinggir jalan biasa. Ia adalah iklan pinggir jalan yang kebanyakannya cacat dan gagal. Gagal untuk memberi alasan yang jelas pada publik mengapa sosok caleg yang terpampang wajahnya itu layak dan harus dipilih oleh masyarakat.

Tak ada gagasan yang disodorkan dan tak jelas apa yang hendak diperjuangkan. Seolah-olah saja, wajah para caleg lebih penting untuk ditampilkan daripada pikiran-pikiran mereka.

Sulit menebak alasan sebenarnya, apakah mungkin karena kurang percaya diri terhadap gagasan yang dimiliki?

Apa mungkin karena belum terpikirkan hal-hal yang hendak ditawarkan?

Atau, justru mereka berpikir bahwa orang lebih mudah terkesan dengan citra visual yang dangkal dibandingkan dengan kekayaan ide-ide yang bisa jadi membawa perubahan?

Entah.

Di tengah masyarakat yang semakin paham politik, rasa-rasanya lebih cocok bagi para caleg untuk menunjukkan visi mereka terhadap masa depan rakyat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline