Lihat ke Halaman Asli

Jiwa yang Terikat Janji

Diperbarui: 12 Mei 2024   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam ruang sunyi, gema berbisik pelan,
Janji terucap, terpatri teguh, tak lekang jalan.
Sebuah ikatan, beban sekaligus pegangan,
Menggiring langkah menuju masa depan.

Bebas berkelana, dambaian hati meronta,
Namun terbentang batas, tak boleh semena-mena.

Beban yang terasa berat, dan terkadang ingin lepas,
Tapi suara hati berbisik pelan namun tegas,
Janji dipegang teguh, walaupun jalan terjal dan kelam.

Oh, jiwa yang terikat, berjuanglah bertahan,
Tetap melangkah, meski terkadang terseok dan tertahan.
Ingatlah tujuan, janji yang pernah terucap,
Buktikan ketulusan, jangan mudah digoda napsu dan ucap.

Karena janji adalah kehormatan, harga diri,
Menjadi bukti nyata, bahwa kita bisa berlari.
Menuju masa depan yang lebih berarti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline