Lihat ke Halaman Asli

Habibatus KhoirotinIlmiah

Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Bikin Kagum, Mahasiswa BTV 3 KKN UNEJ Membudidayakan Usaha Jamu Tradisional Melalui Media Sosial

Diperbarui: 4 September 2021   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi: Melakukan foto iklan produk jualan

Kambingan, Pandemi COVID 19 menjadi penyebab perubahan dalam segala aspek kehidupan yang ada mulai dari ekonomi, pendidikan, gaya hidup maupun kesehatan. Tak terlebih lagi KKN, Universitas Jember saat ini menerjunkan mahasiswa KKN dengan tema KKN BTV UNEJ. Kegiatan KKN ini dilakukan secara individu di kampung halaman masing-masing. Inovasi ini penting dilakukan untuk menurunkan laju penyabaran virus COVID-19.

Saat pandemi, perekonomian sangat berdampak, salah satunya pada penjual jamu tradisional yang bernama Ibu Lilik. Dirinya mengaku bahwa omset jualannya sekarang menurun drastis daripada biasanya. Hal ini dikarenakan adanya program pembatasan dari pemerintah yang dinamai PPKM.

Mahasiswa KKN UNEJ BTV 3 yang bernama Habibatus Khoirotin Ilmiah berusaha memberdayakan penjual jamu tradisional dengan melakukan inovasi penjualan melalui sosial media. Pelaksaannya yang dilakukan secara individu ini, sehingga dapat lebihdapat  mengenal serta menggali permasalahan dari sasaran sehingga ditemukannya ide untuk memecahkan masalah tersebut.

Kegiatan KKN dilakukan selama 4 minggu sehingga cukup bagi Habiba untuk dapat memberikan inovasi pada jualan ibu Lilik. Di Minggu pertama dilakukan pengenalan masalah dan perencanaan program kegiatan. Di Mingu kedua dilakukan pelatihan dengan mentor yang berasal dari Mahasiswa Gizi melalui aplikasi zoom. 

Di Minggu ketiga dilakukan pembuatan jamu dan pengemasan. Pembuatan ini dilakukan berdasarkan saran atau masukan dari pelatihan sebelumnya serta adanya inovasi baru berupa kemasan dan sticker sehingga membuat jamu dagangan milik Ibu Lilik menjadi menarik minat konsumen. Di minggu ke empat dilakukan penjualan melalui media sosial. Penjualan dilakukan melalui facebook, intagram maupun whatsapp.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline