Lihat ke Halaman Asli

Sayang

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang

Sayang…

Malam ini kau cantik sekali

Kau tak malu malu

Seperti pertamakali bertemu

Walau kemarin kau menangis

Menangis begitu kencang

Beriak sangat sadis

Sampai genting ku melayang

Bagiku kau adalah..

Kau adalah guru di negeri utara

Kau adalah guru di negeri selatan

Kau adalah momok bagi para penjajah

Kau adalah ciptaan Tuhan yang indah

Kau adalah bidadariku walau ku sudah menikah

Kau adalah teman bagi yang kesepian

Kau adalah penunjuk jalan

Dan tanda keberadaanmu membuat orang menahan lapar

Kau selalu ada di manapun aku berada

Walau kadang waktu yang tak biasa

Kau penghibur ditengah kesepian

Pendengar setia tangisan

Ku tak akan memiliki mu

Ku tak sebanding dengan mu

Ku akan selalu menatap mu

Walau ku tak tahu

apakah kau menganggap ku?



Kreativitas tak hanya datang dari otakmu, tapi juga bisa datang lewat hatimu (intuisimu)” Habiburrahman Choliq

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline