Lihat ke Halaman Asli

Siti Habibah

Mahasiswa

Sering Disalah Pahami, Introvert vs Ekstrovert

Diperbarui: 3 Desember 2021   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada tahun 1920-an seorang psikolog asal Swiss Carl Gustav Jung, mengemukakan pendapatnya tentang jenis kepribadian manusia. Ia membagi kepribadian manusia menjadi Introvert, Ekstrovert, dan Ambivert. Pembagian ini didasari oleh bagaimana cara seseorang memulihkan energi.

Introvert adalah tipikal orang yang lebih senang menghabiskan waktu sendirian atau dengan satu atau dua orang teman yang mereka rasa dekat. Introvert sering membutuhkan waktu menyendiri untuk memulihkan energi setelah berada dalam lingkungan sosial. 

Berkebalikan dengan introvert, ekstrovert adalah tipikal orang yang lebih senang menghabiskan waktu dengan banyak orang. ekstrovert biasanya menyukai keramaian dan cara mereka memulihkan energi adalah dengan berpergian atau berkumpul bersama teman-teman. Ambivert adalah tipikal kepribadian dimana orang tersebut bisa menyadi introvert dan ekstrovert. Seorang ambivert terkadang suka berpergian dan berkumpul bersama banyak teman untuk memulihkan energi mereka dan terkadang ia membutuhkan waktu sendirian, seperti membaca buku untuk memulihkan energi mereka.

Seperti yang sudah saya singgung di awal, bahwa pembagian tipikal karakter ini di dasari oleh bagaimana seseorang memulihkan energinya setelah beraktifitas. Seorang introvert tidak selalu mempunyai karakter pemalu dan tidak bisa bergaul. Kebanyakan introvert adalah orang-orang yang tidak terlalu suka kebisingan, maka mereka sering terlihat sendirian. 

Mereka juga sering dicap sebagai orang yang kurang pandai bergaul, hal ini tidaklah benar karena biasanya seorang introvert akan menilai banyak hal saat bertemu orang baru dan cenderung berhati-hati. Penilaian yang sering disalah pahami terhadap kepribadian introvert adalah seorang introvert adalah orang yang pemalu dan kurang percaya diri. Padahal kepribadian introvert tidak bisa menjadi patokan terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang.

Begitu pula seorang ekstrovert, tidak semuanya mempunyai karakter yang easy going dan ramah terhadap orang-orang baru. Memang benar kebanyakan kepribadian ekrtovert adalah suka berbicara di depan banyak orang. Mereka cenderung energik dalam setiap kesempatan. Mereka juga sangat menyukai kegiatan out dor. 

Namun perlu digaris bawahi, saat kita berbicara tentang karakter seseorang ini akan menjadi lebih rumit karena kita tidak bisa memukul rata karakter seseorang. Misalnya kita tidak bisa memukul rata mereka dengan mengatakan seorang ekstrovert pasti menyukai pergi belanja ke mal.

Maka dari itu dalam tulisan ini saya mengembalikan lagi pada dasar teorinya yaitu cara seseorang mengisi kembali energi mereka setelah beraktifitas. Saya berharap kita tidak akan memukul rata lagi bagaimana karakter seseorang hanya karena mereka introvert, ekstrovert, maupun ambivert.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline