Lihat ke Halaman Asli

Siti Habibah

Mahasiswa

Daur Nitrogen Si Siklus yang Tak Pernah Putus

Diperbarui: 16 November 2021   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Taukah Anda bahwa kandungan gas di udara tidak hanya terkandung oksigen dan karbondioksida saja?. Faktanya persentase kandungan oksigen di udara hanya sebesar 20% dan karbondioksida sebesar 0,03% sangat sedikit bukan?. Penelitian menyebutkan bahwa gas di udara didominasi oleh nitrogen dengan kandungan persentase sebesar 78%. Tidak seperti oksigen dan karbondioksida yang kandungannya bisa bertambah maupun berkurang di alam, kandungan nitrogen di alam cenderung tetap karena nitrogen mengalami sebuah siklus berkelajutan. siklus inilah yang dinamakan dengan daur nitrogen.

Proses daur nitrogen dimulai dari nitrogen yang tersebar di alam, kita menamainya sebagai nitrogen atmosfer. Dikarenakan nitrogen atmosfer tidak bisa langsung digunakan oleh hewan maupun tanaman maka nitrogen atmosfer akan masuk ke dalam tanaman kacang melalui serabut-serabut. Di dalam serabut akar tanaman kacang, akan ditemukan nodul akar yang berupa bintil-bintil kecil.

 Di dalam bintil akar inilah nitrogen atmosfer akan diubah menjadi amonia (NH3) oleh bakteri rhizobium yang tinggal di dalam bintil akar tanaman kacang. Selanjutnya amonia akan diubah menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus. Proses perubahan ini dinamakan Nitrifikasi. Tidak sampai disitu sebelum dapat digunakan oleh tanaman, senyawa nitrit akan diubah kembali menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Proses perubahan nitrit menjadi nitrat dinamakan Nitratasi. Senyawa nitrat inilah yang akan digunakan oleh tanaman untuk membuat protein.

Setelah protein berhasil dihasilkan, siklus nitrogen alah akan terus berlanjut. Dari sini siklus nitrogen akan dibagi menjadi 2 jalur. Jalur pertama adalah ketika tanaman yang penuh dengan protein mati maka senyawa itu akan mengendap di dalam tanah. Jalur kedua adalah ketika tanaman yang penuh protein dimakan seekor hewan, maka protein akan mengalami tahap pencernaan dalam tubuh hewan hingga sisa pencernaan hewan (feses) keluar dan mengendap di tanah. 

Tahapan selanjutnya adalah saat tanaman yang sudah mati dan feses hewan sudah terendap di dalam tanah maka akan terjadi pembusukkan dan menghasilkan senyawa amonia. Senyawa amonia ini akan diserap kembali oleh tanah. selanjutnya amonia akan diubah kembali menjadi nitrat oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus. Sebagian hasil nitrifikasi ini akan diserap oleh tanaman kembali dan sebagian lainnya akan di ubah kembali menjadi nitrogen atmosfer oleh bakteri pembusuk di dalam tanah kemudian akan kembali ke udara sebagai nitrogen atmosfer, dan siklus ini akan terulang kembali.

Maka melalui siklus nitrogen ini kadar nitrogen di alam akan cenderung sama. Nitrogen di dalam atmosfer akan terus di ubah menjadi amonia oleh bakteri rhizobium dalam tanaman kacang. Selanjutnya diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitromonas dan nitrococcus. Nitrit diubah kembali menjadi nitrat yang selanjutnya diubah menjadi protein oleh tanaman. Tanaman di makan oleh hewan, dicerna dan menghasilkan feses yang selanjutnya mengalami pembusukkan dan kembali menjadi nitrogen di atmosfer.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline