Lihat ke Halaman Asli

Habibah

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Film "Tuhan, Izinkan Aku Berdosa" Angkat Kisah Nyata dan Adaptasi dari Novel

Diperbarui: 23 Mei 2024   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: beritajateng.tv

Hanung Bramantyo bersama MVP Pictures kembali merilis film terbarunya di tahun 2024. Film tersebut berjudul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang dirilis tepat di hari kemarin, 22 Mei 2024. Menampilkan Aghniny Haque sebagai tokoh utamanya, beserta Djenar Maesa Ayu, Doni Damara, Andri Mashadi, Samo Rafael, dan sederet aktor Indonesia lainnya

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa bercerita tentang Kiran (Aghniny Haque), seorang muslimah yang rutin mengikuti kajian di organisasinya. Suatu hari, ia difitnah oleh seorang ustaz yang akan meminangnya sebagai istri. Selain itu, ia juga kecewa karena keberadaan orang-orang munafik di sekitarnya. Akibat kejadian tersebut, ia menantang Tuhan dengan melakukan hal-hal yang tidak diizinkan-Nya, yakni menjadi seorang pel***r. Melalui Tomo (Doni Damara) sebagai dosen di kampusnya, Kiran dikenalkan kepada klien-kliennya untuk melakukan perbuatan keji tersebut.

Hanung sendiri membuat film ini setelah membaca buku Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M Dahlan yang diterbitkan pada tahun 2003. Ia memutuskan untuk mengadaptasi cerita dari buku tersebut menjadi sebuah film dengan perubahan di beberapa sisi. Adanya perubahan tersebut juga mendorong Hanung untuk membedakan judul buku dengan judul filmnya.

Jujur, saya belum pernah membaca buku Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur. Jadi saya tidak bisa menguraikan apa saja perbedaan di versi buku dan versi filmnya. Meski begitu, alur cerita film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa juga cukup menguras emosi sepanjang film diputar. Film ini benar-benar berani mengangkat kisah nyata yang ada di Indonesia. Jadi sebelum film ini diputar, terdapat peringatan bahwa cerita film ini diangkat dari kisah nyata. Tetapi untuk keamanan, maka nama tokoh dan nama-nama tertentu sengaja disamarkan.

Nah, di awal film tersebut, terdapat adegan di mana Aghniny menjelaskan bahwa sebuah negara mesti menganut ajaran Allah dan Rasul-Nya, dalam suatu kajian. Ditambah lagi, terdapat adegan di akhir film yang makin menjelaskan bahwa film ini bercerita tentang sebuah aliran sesat dalam Islam (tentunya saya tidak bisa spoiler di sini).

Aghniny sendiri berhasil memerankan tokoh Kiran dengan segenap keberaniannya. Tantangan demi tantangan ia lewati, bahkan hingga tubuhnya berdarah-darah. Dirinya yang difitnah oleh seorang ustaz dan dikecewakan orang-orang di sekitarnya, membuatnya yakin untuk menantang Tuhan dan membuktikan bahwa orang-orang munafik itu sepantasnya tidak dibiarkan sejahtera.

Jika kamu penasaran, lebih baik segera tonton filmnya di bioskop terdekat sebelum film ini turun layar. Oh ya, film ini juga mengandung banyak konten sensitif. Jadi sebaiknya ajak orang terdekatmu untuk menonton bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline