Lihat ke Halaman Asli

Habib Husni Al Azis

Mahasiswa Pendidikan IPS

Melihat Kegiatan Kampus Mengajar di SDN Bojongkihiang

Diperbarui: 8 Januari 2022   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada awal tahun 2020, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan sebuah program yaitu Merdeka Belajar-Kampus Mengajar. Kampus Merdeka perwujudan visi dan misi yang memiliki tujuan menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Beberapa program dilaksanakan di kampus Merdeka yang pertama Magang atau praktik kerja, kedua proyek di desa, ketiga pertukaran pelajar, keempat penelitian, kelima kewirausahaan, keenam studi independen, ketujuh proyek kemanusiaan dan terakhir program mengajar di sekolah. Program kampus Merdeka diintegrasikan ke dalam universitas mahasiswa, sehingga universitas sepenuhnya mendukung partisipasi mahasiswa dalam Program Kampus Merdekaa. Dalam program Dalam hal ini, program yang erat kaitannya dengan pendidikan adalah Kampus Mengajar.

Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang pendidikan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan memberikan kesempatan kepada mereka belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Dan juga Kampus Mengajar 2021 merupakan program lanjutan dari Program Kampus Mengajar Perintis yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai bukti dedikasi kampus melalui mahasiswa untuk bergerak menyukseskan pendidikan nasional dalam kondisi pandemi.

SDN Bojongkihiang adalah salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bandung. Sekolah ini beralamatkan di Kp Bojongkihiang Ds Cimenyan Kab Bandung. Sekolah ini memiliki akreditasi B sehingga sekolah ini masuk ke dalam kategori perlu bantuan. Saat ini yang menjabat sebagai kepala SDN Bojongkihiang adalah bapak Anang Iskandar, S.Pd. SDN Bojongkihiang memiliki sumber listrik dan air yang baik. Namun SDN Bojongkihiang belum memiliki jaringan internet yang baik.

SDN Bojongkihiang menjadi salah satu sekolah sasaran di Kabupaten Bandung yang ditunjuk dalam program Kampus Mengajar. Kegiatan awal yang dilakukan tim Kampus Mengajar melakukan analisis situasi di SDN Bojongkihiang. Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk observasi pada hari Selasa, kamis dan sabtu tanggal 3, 5 dan 7 Agustus 2021. Observasi yang dilakukan antara lain pengamatan secara langsung dan pengamatan secara tidak langsung. Pengamatan langsung dilakukan dengan mengikuti kegiatan rapat saat pertemuan bersama kepala sekolah dan para guru. Pengamatan tidak langsung dilakukan oleh penulis dengan memperhatikan keadaan lingkungan sekolah dan kegiatan belajar mengajar peserta didik. Sumber data dari pengamatan penulis adalah pengamatan secara pribadi, pengamatan berkelompok, dan pengamatan melalui kegiatan wawancara.

Hasil observasi yang ditemukan adalah terdapat beberapa fasilitas yang perlu ada perbaikan, adanya jaringan internet yang stabil dan juga beberapa fasilitas seperti laptop dan proyektor untuk menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah.

Untuk pembelajaran di sekolah khususnya kelas 6 yang ditanggung jawabkan oleh penulis itu dilakukan secara luring dengan jadwal awal senin kamis dan sabtu. Dan untuk kelas 1-5 itu pembelajaran secara daring. Persiapan yang penulis lakukan berawal dari pembekalan yang dilakukan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepanitiaan Kampus Mengajar 2021 melalui Zoom Meeting dan Youtube. Bahan pembekalan sebelum penerjunan langsung ke sekolah diberikan melalui website Kampus Mengajar dan SPADA. Pelatihan ini berlangsung selama 8 hari. Setelah penulis mendapatkan pelatihan pada hari Senin, 2 Agustus 2021 seluruh mahasiswa diterjunkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung melalui zoom meeting dengan menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan pelaksaan Kampus Mengajar di sekolah tujuan yang ada di kabupaten Bandung. Pertemuan di zoom meeting dihadiri oleh pihak dinas pendidikan, pihak sekolah di kabupaten Bandung, mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan yang bertugas di kabupaten Bandung. Setelah pertemuan dengan pihak dinas pendidikan kabupaten Bandung tim kampus mengajar bertemu kepala sekolah SDN Bojongkihiang bapak Anang Iskandar S.Pd dan jajaran dari pihak sekolah SDN Bojongkihiang pada 5 Agustus 2021.

Dalam kegiatan pembelajaran di SDN Bojongkihiang ini pada awalnya kelas 1-5 belajar dari rumah dan kelas 6 di sekolah dengan jadwal hari senin, kamis dan sabtu. Tetapi setelah melihat kondisi di lapangan akhirnya pihak sekolah membuka lagi pembelajaran di sekolah untuk kelas 1-5 dengan jadwal hari senin selasa dan rabu kelas 1-3 dan hari kamis jumat dan sabtu kelas 4-6 dengan waktu 2 jam dan selesai pembelajaran siswa langsung pulang ke rumah dan tidak boleh berkumpul sesaat pulang sekolah. Tetapi tetap ada pembelajaran daring. Dan kami mahasiswa membagi kelas yang akan mendampingi guru kelas yang kebetulan penulis kebagian kelas 6.

Pembelajaran yang dilakukan di kelas 6 itu pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa ataupun guru dimana penulis membantu pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Untuk kelas 6 tidak menggunakan buku tema dan langsung menggunakan buku mata pelajaran dikarenakan yang akan diujikan itu yang ada di buku mata pelajaran bukan di buku tema. Dimana pembelajaran dilakukan sambil bermain juga sehingga siswa merasa itu bukan belajar tetapi bermain dengan memperkenalkan teknologi yang digunakan siswa untuk pembelajaran nanti di SMP istilahnya adaptasi mereka untuk masuk SMP yaitu menggunakan quizizz sehingga muncul jiwa kompetesi siswa dengan rasa tertantang dengan teman dan kelompok lain untuk memperolah nilai tinggi.

Selain itu siswa juga belajar di luar kelas agar tidak siswa tidak merasa bosan belajar terus di kelas. Dimana Pembelajaran outdoor adalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas yang dapat menambah aspek kegembiraan dan kesenangan bagi siswa sebagaimana layaknya seorang anak yang sedang bermain di alam bebas. Di samping itu, pembelajaran outdoor juga dapat menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan karena dengan mengamati sendiri siswa akan mengetahui keindahan alam dan cara untuk menjaga atau melestarikan lingkungan sekaligus dapat mewujudkan nilai-nilai spiritual siswa mengenai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pembelajaran di luar bisa dari melihat alam sekitar wilayahnya dan dikaitkan dengan pembelajaran misalnya pembelajaran IPA bisa dikaitkan dengan kehidupan makhluk hidup yang ada di lahan pinus.

Dalam adaptasi teknologi siswa diperkenalkan dengan quizizz sebagai media belajar siswa sehingga siswa melihat itu bukan belajar tetapi bermain. Lalu diperkenalkan cara menyambungkan wifi ke laptop dan siswa diperkenalkan yang namanya google meet sebagai media untuk pembelajaran sehingga siswa tidak kaget lagi saat siswa masuk smp yang dimana pembelajaran mulai memakai seperti zoom, google meet dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline