Lihat ke Halaman Asli

Kebodohan yang Membawa Petaka

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

19 April 2011, saya berniat kirim uang untuk keluarga yang berada di kampung halaman. Tanpa pikir panjang segera kulihat uang yang berada di dalam dompetku kemudian saya tarik dan langsung saya kirim lewat sebuah jasa pengiriman uang. Tak lupa memberi tahu orang yang berada di kampung, langsung kuangkat telephon serta bilang '' buk satu jam dari sekarang uangnya sudah bisa di ambil ''. Kemudian karena ibu saya sedang sakit jadi tidak bisa langsung ambil uang. 26 April saya datang ke tempat jasa pengiriman dengan maksud menanyakan apakah uang saya sudah dikirim atau belum karena orang rumah kasih kabar kalau uangnya belum sampai di rekeningnya. Kemudian petugas pengiriman itu langsung mengecek bank pengirim yang bekerja sama dengan jasa pengiriman tersebut. Tak lama kemudian petugas tersebut bilang kalau uangnya sudah dikirim sejak tanggal 19 April kemarin. Betapa kagetnya saya mendengar kata petugas tersebut. Sedang ibu saya yang berada di kampung datang tiap hari ke bank hanya sekedar tuk mengecek apakah sudah ada kiriman masuk,tetapi tetap saja belum ada. Kemudian saya menyuruh ibu untuk ngeprindkan buku tabungan, yang sebelumnya biasa ngecek lewat kartu ATM. Tapi petugas bank tersebut tetap bilang tidak bisa diprind dengan alasan uang belum sampai. Pada hari yang sama untuk memastikan kebenarnya kemudian saya telephon sendiri pada kedua bank yaitu kepada bank pengirim serta bank penerima. Bank pengirim mengatakan uang sudah di transfer sejak saya mengirim uang tersebut, sedang pihak bank penerima juga mengatakan bahwa transferan sudah masuk tetapi juga sudah ada pengambilan lewat E-Banking pada tanggal 21 April. Kemudian secepatnya saya menyuruh ibu saya ke bank lagi untuk mngeprindkan buku tabungan. Setelah sampai di bank ibu saya menghampiri salah satu petugas untuk minta bantuan mengeprindkan buku tabungan, tapi ternyata hasilnya sama alias nihil. Lagi-lagi petugas mengatakan kalau tranferanya belum masuk. Mendengar hasil yang sama,karena begitu geramnya kemudian saya telephon lagi serta pengen berbicara langsung dengan direktur bank penerima. Percakapan yang lumayan panjang lebar tapi dengan hasil nihil, malahan direktur yang terhormat minta waktu saya satu hari untuk bisa menjawab beberapa pertanyaan saya. Salah satu pertanyaan saya waktu itu adalah '' pak tolong kalau memang benar kiriman uang saya sudah sampai sejak satu jam saya kirim tapi kenapa sampai tanggal 26April ibu saya cek, petugas tetap bilang belum masuk yang menjadikan buku tabungan tidak bisa diprindkan, dan kalau memang uang sudah masuk serta ada pengambialn lewat E-Banking kenapa buktinya tidak bisa anda berikan kepada ibu saya''. Sampai saat ini masih saya tunggu jawaban dari anda bapak direktur.

DAN UNTUK INI SEMUA TERIMA KASIH ATAS PELAYANANNYA, BANK BRI YANG TERHORMAT  

Salam cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline