Jangan mau 'tuk mengalir
Sebab nanti kau akan terbawa arus
Jangan mau 'tuk berjalan
Sebab nanti kau akan hilang arah
Amigdala: Di Ambang Karam
Lagu diatas rasanya terdengar tidak asing untuk di telinga khalayak saat ini, lagu yang dibawakan penyanyi Amigdala tersebut sedang menjadi trend di Platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Konteks dari trend dengan backsound lagu ini mayoritas adalah para kaum perempuan muslimah yang pada awalnya memiliki pendirian dalam menjaga auratnya, kemudian terbawa arus pergaulan yang salah hingga tidak sedikit yang terjerumus hingga membuka auratnya. Tidak sedikit juga yang justru terbawa arus sebaliknya, yakni terbawa arus positif yang membuat pendiriannya terhadap menutup aurat justru semakin kuat.
Dari fenomena ini satu hal yang dapat kita sorot adalah bahwa keistiqomahan adalah sesuatu yang mahal yang tidak semua orang dapat memilikinya. Perlu kita ketahui makna istiqomah yakni kata yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna teguh pendirian dan sikap konsisten dalam kebaikan, dalam KBBI kata istikamah memiliki makna sikap teguh pendirian dan konsekuen. Di dalam Al Quran Surat Al Ahqaf ayat 13-14 Allah SWT berfirman;
13. Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian mereka tetap istiqamah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. 14 Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
Penjelasan ayat diatas menurut tafsir Wajiz yakni bahwa orang-orang yang tetap berpendirian teguh dalam melaksanakan tuntunan Allah, mereka tidak akan memiliki rasa khawatir dan rasa takut terhadap apa yang akan terjadi bagaimanapun dahsyatnya itu dan mereka juga tidak akan bersedih hati terhadap apapun yang mereka alami. Mereka adalah para penghuni syurga yang akan kekal berada di dalamnya sebagai bentuk balasan atas keistiqomahan mereka.
Istiqomah bukanlah jalan yang mudah untuk dijalani dan dilalui, pastinya setiap manusia mengalami berbagai cobaan dalam kehidupannya yang menjadikan ia tetap beristiqomah atau tidak beristiqomah di dalam jalan kebaikan. Keimanan seorang mukmin pastinya mengalami gejolak naik turun, sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam haditsnya;