Lihat ke Halaman Asli

Ekploitasi Perempuan dalam Iklan

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“DI NEGRI KAMI TUBUH PEREMPUAN BUKAN MILIK PEREMPUAN

DADA DAN PAHA SUDAH DIJATAHKAN

BUAT BIRO IKLAN DAN WARTAWAN

VAGINA DAN RAHIM ADALAH LAHAN RESMI

PROYEK NASIONAL KB”

Sepenggal puisi karya Aril Hariyanto diatas adalah ungkapan keprihatinan atas ekploitasi terhadap perempuan oleh media massa. Kehadiran perempuan dalam media massa (terutama iklan) memang bukan hal baru, namun ekploitasi terhadapnya oleh media massa belakangan ini bisa dibilang sangat memprihatinkan. Mempertontonkan anggota-anggota tubuh perempuan berikut lekuk tubuhnya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari industry periklanan hari ini.

Semua tentu paham dengan sifat iklan yang persuasif, namun mengekploitasi tubuh perempuan demi kepentingan bisnis adalah sebuah tindakanyang tak lagi pantas dianggap maklum. Pada dasarnya Kekuatan utama iklan terletak pada bahasa, gambar, serta penggarapan kreatif tata letak dan penyajianya. Namun entah mengapa para pembuat iklan seolah telah kehilangan daya kreatifnya dengan menjadikan tubuh perempuan seolah sebagai satu-satunya media pemikat konsumen yang paling ampuh.

Bukankah langkah kreatif sudah dicontohkan produk rokok dalam memasarkan produk mereka. Tak ada aktivitas orang merokok, tak ada gambar gambar rokok, apalagi menyajikan kemolekan tubuh perempuan. Nyatanya produk rokok masih laris manis dipasaran. Dalam beberapa iklan rokok justru banyak yang menanamkan tentang arti persahabatan, kebersamaan, cinta tanah air atau kegigihan.  Namun buang jauh anggapan bahwa tulisan ini adalah upaya mendukung penyebaran rokok.

Mari kita hindarkan penikmat sajian televise dari sajian yang dapat merusak moral bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline