Tanpa harus mengecilkan kualitas Tim Brunei Darussalam, kemenangan 7-0 pada pertandingan kedua kemaren memang rasanya biasa saja. Bahkan sang pelatih Shin Tae-yong (STY) mengatakan bahwa dia juga bingung apa yang mau dievaluasi dari laga ini, karena memang kualitas Brunei masih dibawah kita. Mungkin sedikit masukan untuk pertandingan kemarin adalah kita harus lebih efisien dalam memaksimalkan peluang serta kurangi demo-skill tak jelas.
Setelah menghadapi 2 pertandingan melawan lawan yang memang kemampuannya berada dibawah kita, saatnya Tim Nasiona (Timnas) berhadapan dengan ujian sesungguhnya, melawan juara bertahan Thailand. Thailand sekarang berada di puncak klasemen hasil dari 2 kali kemenangan 5-0 atas Brunei dan 4-0 atas Filipina. Sedangkan Indonesia berada di posisi kedua, sama sama meraiah 2 kemenangan sama --sama melesakkan 9 gol, hanya saja Indonesia kebobolan 1 gol.
Dari dua pertandingan sebelumnya STY harus mampu meramu tim yang benar-benar siap kala menghadapi Thailand nanti. STY sendiri telah menurunkan dua tim yang cukup berbeda dari dua pertandingan sebelumnya, hal ini memang untuk merotasi pemain yang ada.
Untuk formasi di dua laga sebelumnya STY memakai formasi andalannya 4-3-3, untuk menghadapi Thailand nampaknya STY harus agak memperkuat lini tengah, formasi 4-1-4-1, atau 4-2-3-1 bisa menjadi pilihan alternatif dengan atau 3-6-1 juga bisa.
Formasi 4-1-4-1 Di lini belakang Nadeo dapat dipastikan masih menjadi pilihan utama, 4 lini belakang nampaknya akan diisi oleh Asnawi sisi kanan, Tengah akan diisi Fachruddin dan Jordi Alba, serta di kiri akan diisi Pratama Arhan. Untuk posisi gelandang Indonesia banyak pilihan stok gelandang. Namun yang menjadi perhatian tetap adalah posisi gelandang bertahan. Racmat Irianto tetap menjadi salah satu pilihan utama, akan di dampingin Kambuaya dan Marck Klok, dan Marcelino serta Witan , untuk Juru gedor Egi satau witan bisa menjadi pilihan, karena dengan kecepatan dan pengalamannnya di pertandingan sebelumnya saat bertem
Untuk 4-2-3-1, Lini belakang nampaknya tetap seperti diatas, 2 gelandang bertahan Racmat Irianto dan Satrian Abimanyu bisa menjadi pilihan double pivot , didepannya bisa ada Klok, Marcelino, dan Kambuaya, dengan Egi atai witan jadi pilihan.
Formasi 3-6-1 dengan tiga bek sejajar pernah dipakai STY saat di kualifikasi Piala Asia, menghadapi tim kuat, kalau formasi ini yang dipakai maka Facruddin -- Hansamu -- Jordi Alba akan berdiri sejajar di belakang. Pratama Arhan dan Asnami akan sedikit didorong kedepan dari full back kiri kanan menjadi wing Back yang tugasnya akan turun naik menyisir pinggir lapangan. 4 gelandang diisi Rachmat Irianto -- Klok-Kambuaya -- Witan, didepan bisa tetap Egi menjadi pilihan.
Lini tengah memang menjadi krusial, karena pertarungan lini tengah menjadi area yang harus dimenangkan oleh tim Indonesia. Satu yang menjadi catatan adalah bagaimana pemain Indonesia bisa memaksimalkan sekecil apapun peluang yang di dapat, dalam hal ini efektivitas penyelesaian akhir harus benar-benar diasah.
Bermain di hadapan supporter sendiri di Gelora Bung Karno ( GBK) harusnya mampu meningkatkan semangat para pemain kita. Kemenangan atas Thailand selain memastikan Indonesia dapat lolos ke babak selanjutnya juga akan membuka Indonesia untuk terhindar dari calon juara Grup sebelah yang kemungkinan besar akan direbut oleh Vietnam.
Dengan setumpuk dendam masa lalu ditambah bermain di GBK dan dengan formasi pemain yang boleh dibilang sudah matang dan syarat pengalaman ini, Maka sekarang adalah kesempatan yang sangat baik buat Timnas Indonesia untuk dapat mengalahkan Thailand.
Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H