Lihat ke Halaman Asli

Leonardi Gunawan

TERVERIFIKASI

Karyawan

Belajar (Olahraga Lagi) ke Negeri Tiongkok, Membangun Industri Sepakbola

Diperbarui: 3 Februari 2016   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini kiblat olahraga dunia mulai merata ke negara–negara yang sebelumnya hanya di kuasai oleh “darah “ biru: Eropa dan Amerika. Revolusi besar yang dilakukan Negeri Tiongkok ternyata menyentuh semua bidang kehidupan. Bukan hanya berkonsentrasi pada aspek pembangunan infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi dan juga kekuatan militer, tetapi juga sampai kepada revolusi di bidang olahraga.

Olimpiade Musim panas di Beijing 2008 adalah salah satu tonggak dimana Tiongkok mulai menginvasi dunia di bidang olahraga. Tiongkok berhasil menjadi juara umum dengan memperoleh 51 Emas, jauh dari Amerika Serikat yang sebelumnya selalu berjaya disemua bidang, termasuk olahraga. Amerika Serikat duduk diperingkat kedua dengan “hanya” mengumpulkan 36 keping emas. Memang banyak cibiran saat itu bahwa faktor tuan rumah tidak bisa dihilangkan atas pencapaian prestasi tersebut.

Tetapi setelah hampir 10 tahun sejak Olimpade berlangsung, hegemoni Tiongkok di cabang olahraga semakin menjadi – jadi . Kalau di kawasan Asia, sudah barang tentu Tiongkok sudah tidak mempunyai lawan sepandan. Hasil Asian Games ke 17 di Incheon, Korea Selatan membuktikan dengan raihan 151 medali emas  Tiongkok berlari sendiri meninggalkan tuan rumah di peringkat kedua dengan 79 medali emas ( hampir dua kali lipat).

Saat ini hampir semua cabang olahraga khususnya yang dilombakan di olimpade atlet Tiongkok sudah menjadi ancaman serius. Bahkan untuk beberapa liga olahraga dunia yang sebelumnya “tidak mungkin” ditembus oleh orang Asia,  Tiongkoklah negara pertama  bisa menyumbangkan wakilnya disana. Contohnya NBA dengan adanya pemain Tiongkok disana. Tenis lapangan juga mereka berhasil dengan adanya Li Na ( sebelum dia mengundurkan diri). Masih banyak contoh lain kesuksesan Tiongkok dibidang olahraga. Termasuk juga olahraga bulutangkis dan tenis meja dimana Tiongkok secara tradisional merupakan jawaranya.

Dalam 1-2 tahun belakangan ini Tiongkok gencar melakukan revolusi/perubahan di bidang olahraga sepakbola. Menurut penulis secara global ada 3 hal yang mendukung terciptanya revolusi sepakbola di Tiongkok :

1. Peran pemerintah.

Tujuan akhir pemerintah Tiongkok tentunya sama dengan seluruh pemerintah di dunia manapun yang mengingkan Tim Nasionalnya berjaya, bahkan meraig juara di Piala Dunia. Hanya melalui sepakbolalah pengakuan dunia akan keberhasilan olahraga suatu negara menjadi sah. Tiongkok yang memang berambisi menjadi pemain besar disegala bidang tentunya tidak mau hanya menjadi penghibur dan penonton. Merasa sepakbola mereka tertinggal dari tetangganya ( Korea Selatan dan Jepang). Mau tidak mau revolusi dijalankan. Semua potensi sudah ada, dengan penduduk hampir 1.4 Milyar adalah cukup untuk membentuk kompetisi yang kompetitif. Ketersediaan bibit pemain berlimpah, fasilitas olahraga dalam hal ini sarana olahraga tinggal dibangun kalau kurang. Apalagi saat ini Tiongkok sedang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi dan sepakbola dengan segala macam industri didalamnya dipandang bisa menjadi penyelamat kelesuan ekonomi.

2. Peran swasta

Dampak melemahnya pertumbuhan ekonomi membuat banyak dana cadangan dari pihak swasta yang terparkir (menganggur). Nah pihak swasta inilah yang akhirnya sadar bahwa sepakbola adalah pasar industri baru yang dapat membuat uang berputar kembali. Sebenarnya banyak merk/perusahaan Tiongkok yang beriklan di klub – klub eropa bahkan ada juga pengusaha yang memiliki saham di klub eropa contohnya Wang Jianlin pemilik saham di Atletico Madrid . Saat ini para pengusaha Tiongkok sedang  berusaha untuk membentuk pasar mereka sendiri, di negeri mereka sendiri.

3. Ketersediaan Pasar yang sangat menjanjikan.

Sepakbola dipercaya akan tetap menjadi salah satu olahraga terpopuler di dunia. Walaupun rakyat negeri Tiongkok tidak sefanatik Brazil, Argentina atau negara eropa akan sepakbola. Tetapi pasar sepakbola tetap besar. Dengan jumlah penduduk 1.4 milyar adalah pangsa pasar yang sangat menjanjikan bagi industri sepakbola Tiongkok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline