Lihat ke Halaman Asli

Leonardi Gunawan

TERVERIFIKASI

Karyawan

Pelajaran Hidup dari “The Doctor”

Diperbarui: 8 November 2015   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Siapapun yang mengikuti berita tentang balapan Motor GP dalam 2-3 minggu terakhir pasti akan terbawa arus “panas” persaingan pemberitaan perebutan juara dunia. Dari si A yang diduga menendang si B, si B yang diduga dibantu sama si C, si C konspirasi sama Si D, dan berbagai macam spekulasi yang dilontorkan oleh para penggemar Motor GP. Terutama yang paling sengit tentunya adalah penggemar The Doctor  Valentino Rossi. Seakan tidak rela sang pujaannya diberikan hukuman yang maha berat tersebut.

The Doctor sendiri awalnya juga bersikap “keras dan melawan” sehingga membuat penggemarnya semakin tersulut emosinya, (perang di dunia maya tak terelakkan), sampai – sampai The Doctor berfikir untuk tidak ambil bagian dalam seri terakhir, karena merasa sudah tidak ada gunanya lagi. Start paling belakang dan dia berfikir hanya keajaiban yang bisa membawanya menjadi juara dunia.

Tetapi disinilah kita belajar dari sikap seorang Valentino Rossi selang beberapa hari setelah tidak ingin  mengikuti lomba di Valencia, dia meralat ucapannya, didalam media sosial resminya, The Doctor mengatakan dia siap untuk tampil di Valencia, dan ia mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak. Maka dimulailah persiapan “Mission Impossible” tersebut. Walaupun sudah tau kansnya sangat tipis sekali untuk memenangkan gelar guara dunia The Doctor tetap bertarung dari garis paling belakang.

Jadilah GP Valencia seperti yang kita saksikan menjadi panggung milik The Doctor, sampai tengah balapan, semua fokus kepadanya, tidak terlalu peduli siapa yang memimpin, semua mata tertuju kepada The Doctor . Satu demi satu pembalap disalipnya dari urutan terakhir sampai duduk di peringkat ke 4, ada 22 pembalap yang disalipnya, fantastis ! ,luar biasa !. The Doctor membalap demi harga dirinya, demi orang – orang yang mencintainya, demi penghormatan kepada Motor GP sendiri. Pada akhirnya walaupun juara dunia lepas dari genggamannya, tapi seluruh dunia menaruh hormatnya. Kepada pribadi yang telah mampu berdiri tegak mengalahkan dirinya sendiri.

Jadi bagi pengemar The Doctor, penggemar Motor GP, penggemar olahraga, atau siapapun itu, marilah belajar dari sikap yang ditunjukkan oleh The Doctor, tidak perlu terlalu berlama – lama menyesali sesuatu kesalahan, segeralah move on, lihatlah rintangan di depan, hadapi masalah jangan dihindari, susun strategi terbaik untuk menaklukkannya, setelah itu lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan, perkara menang kalah, berhasil atau tidak, bukan lagi hak kita yang menentukan, biarkan orang diluar yang menilai tentang apa yang  kita lakukan. Dan semua yang terjadi  juga pasti  karena atas ijinNYa.

 

Salam Olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline