Lihat ke Halaman Asli

Keduanya Benar Tapi Tidak Berhubungan

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_70637" align="alignleft" width="300" caption="diunduh dari google"][/caption] Setiap kali ada perdebatan tentang suatu hal kita sering dibuat bingung karena masing-masing pihak akan mengeluarkan 'fakta' yang mendukung pernyataan mereka. Sebagai orang netral yang hanya melihat apa yang tampak tentu tidak mudah bagi kita untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Terlebih lagi bila kita tidak mempunyai pengetahuan  yang memadai tentang hal yang dipersoalkan (kesenjangan informasi). Kesenjangan informasi dapat dijadikan modal untuk mendapatkan keuntungan. Contoh sederhana: jika kita tidak tahu dimana pusat penjualan barang tertentu maka kita akhirnya harus membeli lewat perantara yang tentunya lebih mahal karena ada keuntungan yang diambil oleh perantara. Contoh lain lagi: anak kecil yang takut dimarahi orang tuanya karena nilai ulangannya jelek akan berusaha mencari alasan misalnya karena suasana kelas yang ribut sehingga dia tidak bisa mendengar dengan jelas soal yang dibacakan gurunya. Karena tidak bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang keadaan sebenarnya karena berbagai alasan maka orang tua anak tersebut cenderung akan menerima jawaban anaknya meski hanya untuk sekali itu saja. Tapi bagi si anak, jawabannya merupakan penyelamat dari kemarahan orang tua. Dalam hal ini si anak sudah memanfaatkan kesenjangan informasi. Demikian juga jika kita mengikuti berita perselisihan pasangan selebriti. Apalagi dalam dunia politik yang sarat dengan kepentingan golongan dan euforia kebebasan saat ini, semua pihak akan berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan publik bahwa pihaknyalah yang paling benar dan yang lain salah. Pihak pemerintah akan mendukung kebijakannya sedangkan pihak 'oposisi' akan berusaha menyalahkan kebijakan pemerintah. Bahkan sesama ahli pun sulit menemukan kata sepakat dalam memandang suatu masalah. Meski selalu dilanda kebingungan karena pernyataan masing-masing pihak adalah 'benar' tetapi kita harus selalu optimis bahwa dalam setiap kasus suatu saat kebenaran sejati akan terungkap. Keadaan mungkin akan berbeda jika kita memiliki hakim seperti seorang Judge Bao. Untuk sementara dengan keterbatasan informasi yang dimiliki kita hanya bisa berkomentar "kedua pernyataan (dari masing-masing pihak) benar tapi tidak berhubungan (karena mereka selalu melihat dari sudut pandang yang berbeda". Kalau masih ingat ini adalah salah satu jawaban dalam soal pilihan ganda yang biasanya ditandai dengan huruf 'B". pilihan lainnya adalah: A. Kedua pernyataan benar dan memiliki hubungan sebab akibat C. Salah satu pernyataan salah D. Kedua pernyataan salah. Sulit menemukan situasi dimana masing-masing pihak saling melengkapi dan saling mendukung (pilihan A). Seandainya semua pihak punya kebesaran hati untuk memperbaiki kesalahan maka akan tercipta suasana yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline