Lihat ke Halaman Asli

Belanja Yuk...

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menang nonton piala dunia & hadiah langsung tiap saat. Minimum trx 200rb di mal dgn kartu favorit ... info lebih lanjut hubungi... Dana Tunai (KTA) bank ... untuk berbagai keperluan. Cicilan ringan s/d 36 bulan bunga 1.5%.Proses 5-7 hari kerja, hanya dengan fc KTP & KK hub .... dan masih banyak lagi pesan sejenis yang masuk ponsel saya. Semuanya menawarkan kemudahan belanja dengan menggunakan kartu kredit dan berbagai jenis cicilan bahkan untuk liburan pun ditawarkan dengan cicilan. Bagi saya ini merupakan suatu fenomena menarik karena di tengah isu lesunya perekonomian nasional, godaan untuk belanja diluar kebutuhan datang begitu banyaknya. Tentu saja sebagai orang yang tidak mengerti ekonomi makro sulit menjelaskan fenomena ini secara teori tapi sebagai konsumen saya bisa melihat bahwa kredit konsumtif merupakan lahan bisnis empuk bagi perbankan. Hampir semua bank baik swasta maupun asing menawarkan kemudahan belanja menggunakan kartu kredit mereka. Potongan harga, bonus poin, rabat, hadiah langsung, undian semuanya ditawarkan agar masyarakat mau belanja. Dengan belanja apalagi bayarnya dengan dicicil maka bank akan mendapat banyak keuntungan dari bunga transaksi. Tidak ada yang salah dengan semua fasilitas yang ditawarkan tersebut. Semuanya kembali kepada kita sendiri untuk belanja atau menggunakan kartu kredit secara bijak. Jika terjadi kesulitan pembayaran maka yang salah sebenarnya adalah kita sendiri yang tidak mampu mengendalikan nafsu belanja. Perkecualian hanya pada yang terpaksa berutang karena kepepet akibat kebutuhan mendesak. Dari informasi yang saya dapat, bank sangat menyukai konsumen yang membayar dengan mencicil karena mendapat bunga dari sisa utang dan kadang dapat tambahan dari denda keterlambatan pembayaran. Jika pembayaran selalu dilakukan tepat waktu maka bank hanya mendapatkan keuntungan dari perjanjian dengan pedagang yang menggunakan jasa mereka. Menanggapi fenomena ini secara iseng saya sering bilang ke teman, "kapan ya ada tawaran dari bank atau institusi tertentu yang menawarkan peluang usaha atau kesempatan untuk mendapatkan uang dengan cara yang benar?'. Mungkin ucapan saya itu didorong oleh kekesalan terhadap banyak sms yang tidak penting bahkan mengganggu karena kehadirannya tidak dikehendaki. Atau, daripada kesal dengan sms yang tidak diundang dan kebetulan baru gajian 'kita belanja aja yuk'. [caption id="attachment_61466" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.peopleclipart.net/images/illustrations/xsmall2/30_tired_shopaholic_carrying_shopping_bags.jpg"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline