Pada dinginnya malam,
kala rinai hujan tak kunjung terhenti
Pada secangkir kopi kucoba mengadu
Demi hangat yang kudamba
Secangkir sudah kutelan habis
Tuntas...
Tapi hangat yang kudamba tak kunjung tiba
Tak jua kunjung mengisi relung jiwa
Hangat yang kudamba itu kau
Maafkan aku mencoba mengganti
Mengganti hangatmu dengan secangkir kopi
Karena asaku nyaris pupus