Lihat ke Halaman Asli

Muh. Siddiq Sholeh Sandi

Jurnalis di Sulawesi Selatan.

PNM Pajukukang Punya Trik dalam Menagih

Diperbarui: 14 Maret 2019   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Mereka mengatakan kepada kami untuk segera melakukan pelunasan, padahal cicilan kami ini masih berjalan, masih ada tenggat waktu 14 bulan lagi,"

BANTAENG -- Pemodalan Nasional Madani (PMN) Mekaar Pajukukang digeruduk warga Kampung Korong Batu, Desa Baruga, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng pada Kamis, 14 Maret 2019.

Mereka, yang mendatangi kantor cabang perusahaan di bawah naungan BUMN ini, merupakan kelompok yang merasa dirugikan oleh PNM karena menagih tanpa adanya penjelasan secara detail hasil yang akan didapatkan.

"Yang jadi masalah ini, ada dua orang (warga bukan kelompok penerima PNM Korong Batu, red) yang terpaksa tebus tagihan anggita kelompok yang belum terbayarkan. Itu karena penjelasan anggota PNM yang datang menagih. Dibilangnya itu bahwa pinjam saja dulu untuk bayar tagihan yang menunggak ini, nanti hari Selasa (12/3/2019) cair modal dari pusat," kata Kanang.

Dia mengatakan, anggota PNM Mekaar Pajukukang yang datang menagih seakan mengiming-imingi, sehingga masyarakat ini tergiur untuk membayarkan. Padahal, modal yang dikeluarkan oleh pusat belum tentu adanya. Lebih jauh Kanang mengatakan, cicilan baru berjalan selama 36 minggu, pihak perusahaan sudah memaksa kepada masyarakat untuk segera melakukan pelunasan angsuran.

"Mereka mengatakan kepada kami untuk segera melakukan pelunasan, padahal cicilan kami ini masih berjalan, masih ada tenggat waktu 14 bulan lagi," tuturnya

"Dijanjikan kalau sudah setor, hari selasa cair senilai Rp 4 juta. Itu untuk modal usaha. Siapa yang tidak tergiur. Jadi, ini yang tidak masuk keanggotaan terpaksa membayar karena terbuai ucapan AO yang datang menagih. Tapi sudah lewat dua hari ini (Kamis, 14 Maret 2019) tidak cair-cair. Juga, dua ibu rumah tangga ini terpaksa bertengkar sama suaminya masing-masing karena sudah membayar tagihan mahal-mahal tapi janji tidak terpenuhi," lanjutnya.

Warga yang sudah berbondong-bondong mendatangi kantor cabang PNM ini mendesak agar ada penjelasan mengenai dugaan penipuan ini.

"Saya dan beberapa ibu-ibu anggota kelompok Korong Batu (nama keanggotaan PNM, red) datang untuk memastikan kenapa seperti ini cara kerja PNM, kenapa warga lain bukan anggota disuruh pinjam uang untuk membayar tunggakan. Mereka ini bukan anggota, mereka janjikan, jika menutupi ini sudah bisa juga dikasi masuk jadi anggota. Mereka juga bilang kalau sudah bayar, akan ada bantuan pemodalan untuk kelompok ini," kata Udin.

Berbekal itu, kelompok ini pun meminta kesediaan mengembalikan uang angsurannya, dengan alasan pihak PNM tidak menepati janji pemberian modal sebagaimana mestinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline