Lihat ke Halaman Asli

Gratis vs Hutang

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ini kata sederhana yang hampir semua orang menyukainya atau malah menghindari , apalagi kalau di penghujung tahun hampir semua mall menggelar bursa jika beli  itu maka " GRATIS "  ini dengan solusi kridit atau " HUTANG ".  Tapi malam ini aku disadarkan  oleh seorang wanita < sahabatku > bahwa sebenarnya apa yang aku berikan kepadanya pasti ada pamrihnya karena mustahil orang mau bersusah susah payah memberikan sesuatu jika tidak ada maksud didalamnya . Rasanya perasaan itu tidak salah , malah kecendrungan benar adanya .

Ketika aku tulis agenda harianku aku sempat terfikir ada benarnya kenapa aku bersusah susah payah bahkan mengurangi jajan harianku hanya untuk menyenangkan nya  . Setelah ku teliti memang benar , kehadirannya menghiburku ketika tekanan serta rutinitas kerja menyadarkan bahwa aku butuh teman .

Kita kadang tidak sadar bahwa sebenarnya ketika kita menerima sesuatu berarti kita berhutang kepada si pemberi  terlepas secara materi atau kejiwaan kita dihadapkan dilema karena ketika siapa pun dia yang telah memberikan kita sesuatu meminta bantuan kita akan merasa rikuh < sungkan > untuk menolak untuk menolong ,  bahkan kadang harga diri pun harus tergadai untuk membayar hutang dari sikap " GRATIS " yang telah kita rasa menerimanya  .

Ada kata kunci yang membekas " GRATIS " Hari gini Kelaut aja  >>>>>>>> itu katanya ....

Benar setelah ku pelajari dari kejadian yang aku alami dengan seorang sahabat wanitaku bahwa ternyata Tuhan pun tidak memberi gratis apa yang kita terima setiap hari :

1. udara yang bebas kita hirup setiap saat

2. rejeki kemanapun kita melangkah

3. jodoh ataupun pasangan yang menemani dan berbagi kasih .< termasuk sahabat >

4. bahkan janji NYA pun jelas SURGA

Padahal sebenarnya " GRATIS " yang di maksud malah  "  TIDAK GRATIS " , Terbukti Kita diminta mengagungkan naman NYA , mengerjakan apa yang menjadi " PERINTAHNYA " , Dengan harapan kita nantinya ada diantara orang yang  " TUHAN " kasihi .

Kenyataannya apa ,  Kita malah sering terlupa dan kecendrungan dengan sengaja melanggar ... Aneh memang padahal TUHAN memberikan tanpa menunda .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline