Lihat ke Halaman Asli

Gymnastiar IqbalKurniawan

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang

Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 97 Membangun Kesadaran Aman dan Bertanggung Jawab dalam Penggunaan AI di SMP Negeri 5 Salatiga

Diperbarui: 7 Maret 2024   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN foto bersama dengan siswa SMP Negeri 5 Salatiga. (Dok Mahasiswa UPGRIS.)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) memainkan peran penting dalam memperkenalkan penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) yang aman dan bertanggung jawab di SMPN 5 Salatiga. Dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat sekitarnya, kelompok KKN UPGRIS, khususnya Kelompok 97, menunjukkan komitmen mereka untuk memperkenalkan AI sebagai alat yang bermanfaat dan etis.

Mengambil contoh dari pendekatan mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 97, dimana sebelumnya mereka membantu pengembangan bisnis lokal di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti dengan pendekatan yang bertanggung jawab, Kelompok 97 juga menerapkan prinsip yang sama dalam sosialisasi AI di SMPN 5 Salatiga yang bertemakan AI Aman dan Bertanggung Jawab: Waspada Terhadap Penyalahgunaan di Sekolah. Mahasiswa sadar akan pentingnya penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab, terutama dalam konteks AI yang semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan.

Mahasiswa KKN UPGRIS kelompok 97 sedang menjelaskan terkait teknologi AI di SMP Negeri 5 Salatiga melalui sosialisasi dikelas. (dok mahasiswa UPGRIS.)

Dalam kegiatan sosialisasi, Kelompok 97 menekankan pada etika dan prinsip-prinsip AI yang harus dipegang teguh oleh semua pengguna, termasuk di antaranya adalah keadilan, transparansi, dan tanggung jawab. Mereka mengajak siswa-siswi SMPN 5 Salatiga untuk memahami bagaimana AI dapat digunakan untuk kebaikan bersama tanpa merugikan pihak lain. Selain itu, Kelompok 97 juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana AI digunakan secara bertanggung jawab dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Mahasiswa juga membimbing siswa-siswi dalam memahami potensi AI dalam memecahkan masalah sosial dan lingkungan, serta cara untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul.

Melalui pendekatan yang progresif dan bertanggung jawab, Kelompok 97 tidak hanya berhasil memperkenalkan AI kepada siswa-siswi SMPN 5 Salatiga, tetapi juga meninggalkan kesan yang kuat tentang pentingnya penggunaan teknologi secara bijaksana. Diharapkan, upaya ini akan membawa dampak positif dalam menginspirasi generasi muda untuk menggunakan AI dengan bijaksana dan bertanggung jawab, sehingga menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline