Lihat ke Halaman Asli

agus joko

orang biasa yang tertarik belajar

Suporter Bola "Maket" Bangga Berbangsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kata bangga kalau sesuai kamus besar bahasa Indonesia online adalah besar hati; merasa gagah (krn mempunyai keunggulan). Rasa bangga ini menurut saya bisa menjadi pemicu diri kita dalam bertindak. Jadi yang awalnya dari perasaan, bisa berubah menjadi tindakan. Demikian juga dalam berbangsa, bila kita sudah bangga sebagai bangsa Indonesia, tentunya tindakan kita akan terus berupaya mempertahankan kebanggaan tersebut.

"Bagaimana bisa bangga kalau tidak punya keunggulan ?" pertanyaan tersebut tentunya akan muncul karena sesuai definisi menyebutkan itu. Memang tidak mudah bagi kita untuk merasa bangga pada hal yang tidak atau belum memuaskan kita. Tapi yang patut kita sadar bahwa kita sudah menjadi masyarakat dalam suatu bangsa yang mau tidak mau harus kita pertahankan keberadaannya. Dari rasa bangga yang kita bangun dalam diri kita, otomatis tindakan kita akan mengikuti dengan sendirinya. Contoh konkritnya pernah saya alami sendiri. Saya yang asli Malang tentunya Aremania. Saat itu Arema belum begitu besar dan terkenal. Kandangnyapun masih di stadion Gajahyana. Untuk menonton pertandingan di stadion, saat itu minta ampun susahnya. Saya harus berjuang mendapatkan tiket di loket, karena tak ada yang namanya antri. Dari waktu ke waktu seiring seringnya radio di malang yang khusus menyiarkan arema menghimbau para suporter, memberikan kebanggaan-kebanggaan dengan memutarkan lagu arema serta berbagai acara diskusi, talkshow tentang arema membawa perubahan. Timbul kebanggaan akan tim Arema. Mereka mulai sadar kalau tim mereka ini hidupnya juga berasal dari tiket yang mereka beli. Pernah suatu ketika ketika pulang ke Malang (karena saat itu sampai sekarang saya sudah tinggal dan kerja di Surabaya) ingin menonton bola di Gajahyana. Ternyata saya harus ikut antrian yang panjangnya sudah melingkari stadion. Saat itu saya seolah tak percaya bahwa suporter bola yang begitu beringas di stadion bisa antri, bahkan jalur antriannya sampai melingkari stadionnya. Saat itu Arema belum unggul, tapi kebanggaan yang diperdengarkan lewat radio-radio amatir di Malang secara perlahan merubah warga Malang menjadi demikian militan mendukung timnya. Secara finansial akhirnya Arema juga diuntungkan karena stadion selalu penuh penonton saat berlaga. Bahkan sekarang bisa mempunyai markas sendiri di stadion Kanjuruhan.

Kalau melihat skala yang lebih besar, kita bisa melihat Jepang. Kebanggaan telah menjadi salah satu elemen terpenting dalam sejarah Jepang. Kebanggaan dalam ras, budaya dan kebangsaan adalah unsur utama karakter orang Jepang sejak jaman kuno yang telah memberikan mereka energi dan motivasi yang membuat mereka begitu kuat dan sukses. Tentu saja tepat sekali untuk mengatakan bahwa tanpa kebanggaan luar biasa yang telah menjadi karakter orang Jepang sepanjang sejarah mereka, Jepang akan tetap menjadi sebuah negara dunia ketiga. Kebanggaan itu hingga kini masih membuat orang Jepang tetap hebat. Mulai kebangkitan setelah kalah perang dunia II sampai sekarang menjadi kekuatan ekonomi terbesar setelah Cina atau Amerika. Tidak ada wilayah dalam kehidupan orang Jepang yang tidak dipengaruhi kebanggaan ini. Kualitas produk yang mereka buat, cara berpakaian, cara bekerja, efisiensi sistem transportasi yang luar biasa, semua itu merupakan manifestasi kebanggaan yang dimiliki orang Jepang sebagai pribadi dan sebagai negara. Seperti karakter orang Jepang lainnya, Samurailah yang membawa kebanggaan orang Jepang menuju tingkat yang sangat luhur. Samurai membutuhkan sebuah tingkatan akan gambaran diri, kepercayaan diri dan kehormatan dalam taraf yang tinggi sehingga kebanggaan mereka didahulukan diatas nilai-nilai kehidupan mereka sendiri dan juga kehidupan orang lain.

Mari kita tumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia, melalui apapun itu. Apakah kita bangga dengan sejarah kebesaran kerajaan nusantara, ataukah kita bangga dengan keberadaan peninggalan masa lalu seperti candi borobudur, ataukah kita bangga dengan kekayaan alam yang ada di Indonesia, atau apapun itu yang membuat kita bangga menjadi bangsa ini. Dari situ kita bersama-sama bergerak maju membangun bangsa ini. Jayalah Indonesia dengan segala potensi yang ada padamu, salam !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline