Berbeda dengan Thanos atau Loki, kita tidak ada yang benar-benar mengenal Joker. Masa lalunya, awal mula dia menjadi Joker, dan bahkan nama sebenarnya, tidak ada satupun yang mengetahuinya, bahkan mungkin Joker sendiri.
Seperti yang kita tahu, setiap ditanya soal masa lalunya, dia selalu mengatakan bahwa dia ingin mengenang masa lalunya sebagai beberapa kemungkinan. Entah dia serius atau tidak mengatakannya, hanya dia yang tahu.
Itulah yang membuat kehadiran Joker karya Todd Phillips ini begitu dinantikan banyak pihak, baik pembaca komiknya maupun yang tidak. Dari semua film tentang Joker yang pernah tayang, belum ada yang berani mengambil kisah awal mula bagaimana The Clown Prince of Crime bisa terbentuk. Belum lagi ditambah fakta bahwa yang akan memerankan musuh bebuyutan Batman tersebut adalah Joaquin Phoenix, salah satu aktor terbaik di generasinya.
Lengkap sudah hype yang didapat.
Saya termasuk orang yang pilih-pilih bioskop dan hampir tidak pernah membeli makanan untuk menemani saya menonton. Jadi ketika saya menonton di salah satu bioskop termegah dan membeli paket makanan untuk dibawa ke dalam teater, anda tahu betapa berartinya film itu untuk saya.
Setelah kurang lebih 2 jam di dalam teater, saya merasa kesal dan bingung. Anda pernah berharap sesuatu kepada seseorang dan sangat percaya hal itu akan berjalan seperti yang anda inginkan namun pada akhirnya anda mendapati bahwa realita berbanding terbalik dengan ekspektasi anda? Kesal? jelas. Kesal dengan siapa? Belum tentu anda bisa jawab.
Setelah beberapa hari memendam dan berharap kesalnya hilang tapi ternyata tidak, saya ingin mencoba mencari teman menuangkan keresahan yang saya miliki.
Asal-usul Joker seharusnya tetap menjadi misteri
Seperti yang tadi sudah saya jabarkan, ada kemungkinan kalau Joker sendiri bahkan tidak mengetahui masa lalunya sebelum menjadi panutan para kriminal jalanan. Apakah benar dia seorang individu yang rusak karena dianiaya ayahnya semasa kecil? Atau seorang badut dan komika yang gagal bersaing? Atau seorang suami yang kehilangan istri dan anaknya lalu jatuh ke larutan kimia saat sedang bersedih dan membuatnya terkontaminasi luar dalam? Atau semuanya benar?
Mengutip kalimat sang badut sendiri, "If I'm going to have a past, I prefer it to be multiple choice!"
Dan itulah yang membuat Joker menarik dan bisa digunakan dalam kesempatan apa saja. Joker adalah sebuah peran yang bisa diambil setiap orang. Anda bisa menggunakan topengnya dalam kesempatan apapun. Saat memberikan surprise kepada teman, sekedar berjalan-jalan ke mall, menonton pertandingan klub kesayangan (di stadion atau kafe), bahkan saat mendemo pemerintah yang korup, topeng Joker tidak akan membuat anda terlihat salah kostum.