Membangun Semangat Carpe Diem
dalam Proses Studi di STF Seminari Pineleng
Carpe diem, quam minimum credula postero, "petiklah hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok", merupakan pepatah yang saya rasa tepat untuk menggambarkan semangat yang seharusnya ada di dalam lembaga pendidikan Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng.
Sebagai seorang Filsuf dan Teolog, yang mencintai kebijaksanaan tertinggi, semangat Carpe diem yang ditulis oleh Horatius seorang penyair terkenal di Kekaisaran Romawi, hendaknya mengarahkan setiap mahasiswa untuk hidup dan memanfaatkan hari ini, kini dan di sini dengan baik serta efektif. Spirit inilah yang harusnya menggerakkan setiap mahasiswa di dalam proses studi di STF Seminari Pineleng.
***Dalam konteks itu, saya melihat ada beberapa Fenomena dalam proses studi di Sekolah Tinggi Filsafat Seminati Pineleng_
Mahasiswa Mengejakan Tugas dengan Tidak Teliti
Dikerjakan sehari atau beberapa jam sebelum waktu pengumpulan tugas!
Ada juga yang terbiasa untuk bertanya: kapan tugas dikumpulkan? Kalau boleh diurutkan agar mahasiswa mengetahui kapan dikumpulkan! Alasannya jelas, agar tugas dikerjakan tepat sebelum waktu pengumpulan.
Mahasiswa Kurang Fokus pada Proses Pembelajaran
Fokus mahasiswa bukan lagi kuliah dan belajar, melainkan mengerjakan tugas. Karena fokus pada Tugas, maka proses pembelajaran di kampus tidak menjadi prioritas! Tidak heran kalau ada yg mengantuk atau bahkan tertidur. Dan yang lebih miris lagi ada mahasiswa yang mengerjakan tugas yang satu (contohnya Antropologi Budaya I) pada saat proses pembelajaran mata kuliah yang lain.