Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Nicolaus Yokit

Bukan seorang Pujangga dan Bukan seorang Filsuf

Bagaimana Sikap Orang Muda dalam Menghadapi Konflik dan Masalah?

Diperbarui: 24 Agustus 2021   02:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ketika dalam konflik bullying oleh teman. (sumber: shironosov via kompas.com)

Sebagai orang muda, kita semua haruslah berjiwa muda. Berjiwa muda berarti siap untuk memperjuangkan kebenaran yang sejati dalam hidup kita. 

Kita adalah harapan, masa depan bangsa dan negara, bahkan dunia. Saya melihat bahwa Anda sekalian adalah gambaran dunia ke depannya. 

Pada kesempatan ini saya ingin mengajak anda sekalian untuk mampu mengambil sikap yang benar dalam menghadapi konflik dan pertikaian.

Perkembangan dunia sampai sekarang, tidak pernah terlepas dari konflik dan pertikaian. Ada banyak hal yang bisa menghadirkan konflik dan pertikaian. Contohnya masalah agama. 

Orang bisa saling membenci dan melukai hanya karena agama mereka berbeda. Bahkan ada yang siap menghilangkan nyawa orang lain atas nama agama. Ada juga masalah rasisme. 

Orang menjadi saling curiga dan merendahkan satu dengan yang lain karena memiliki ras yang berbeda dengan mereka. Contoh-contoh yang telah saya sebutkan merupakan konflik yang sangat luas dan sering terjadi di dunia! Nah, sekarang, coba kita lihat konflik yang lebih khusus terjadi di dalam keluarga kita. 

Bisa jadi, kita sedang mengalami konflik di dalam keluarga. Konflik dalam keluarga itu seperti KDRT, adanya kekerasan dalam rumah tangga, ayah dengan mudah marah sampai memukul ibu karena alasan yang tidak jelas. Anak-anak ditelantarkan oleh orangtua karena tidak mampu menanggung biaya hidup mereka. 

Ada juga anak-anak yang tidak nyaman dan merasa aman untuk tinggal di rumahnya, karena takut kepada orangtuanya yang kasar. Dan masih banyak lagi konflik yang sering terjadi atau bahkan kita alami dalam hidup ini.

Sekarang, ketika kita berada di dalam situasi konflik yang demikian, apa yang harus kita lakukan. Ada lima langkah yang bisa kita lakukan yaitu:

Pertama, kita perlu membangun kesadaran. Kita perlu sadar bahwa kita adalah anugerah terindah yang Tuhan ciptakan dan hadirkan di tengah dunia dan untuk sesama manusia. Maka, kita perlu bersyukur atas kehidupan ini, terlepas dari konflik atau pertikaian yang kita alami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline