Pada tanggal 4 Agustus 2019 lalu di SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) Ungaran - Pemalang, terjadi gangguan aliran listrik tepat pada pukul 11.45 WIB, titik gangguan berada pada sirkuit satu.
Turunnya sirkuit satu juga membuat sirkuit dua menjadi turun tegangan mengakibatkan area yang terganggu adalah sebagian Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Penyebab terjadinya gangguan listrik di SUTET Ungaran - Pemalang sampai saat ini masih simpang siur, Kepolisian menduga ada pohon yang punya ketinggian yang melebihi regulasi dan mengganggu SUTET.
Akibat kejadian ini, banyak dampak buruk yang muncul sebagai konsekuensi logis kejadian padamnya listrik secara massal ini, tetapi tidak saja dampak buruk, dampak baik pun juga muncul dari kejadian ini, berikut daftar dampak listrik padam masal :
1. Kerugian Ekonomi
Kerugian yang bisa dibilang masyarakat paling rasakan ialah kerugian ekonomi. Padamnya listrik membuat proses produksi - konsumsi barang dan jasa di daerah tersebut menjadi terhambat. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan bahwa Industri Kecil (IKM) Menengah mengalami dampak yang kuat akan kejadian ini, dia belum mengetahui berapa tepatnya kerugian di dunia usaha, dia memprediksi kerugian bisa mencapai angka triliunan rupiah.
Berbeda topik dengan Kadin, Direktur Riset dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter, Abdullah Redjalam, beliau mengatakan bahwa ekonomi Indonesia yang terimbas bisa mencapai 30%. Beliau berdasar pada angka bahwa 55% perekonomian Indonesia berada di pulau Jawa dan sekiranya 3/4 dari pulau Jawa merasakan dampak Blackout tersebut sehingga sekitar 30% ekonomi Indonesia terimbas dari kejadian ini. Hal ini berarti 30% aktivitas ekonomi Indonesia merasakan dampak kejadian ini, semakin lama semakin besar kerugian yang didapat karena 30% aktivitas ekonomi merasakan.
2. Terhambatnya layanan Publik
Selain ekonomi, layanan publik Indonesia juga merasakan dampak buruk yang dihasilkan oleh kejadian Blackout ini. Menurut Supriyanto, Manager Humas Daop 5 Purwokerto, ada beberapa KA (Kereta Api) yang ada di stasiun Purwokerto mengalami keterlambatan. KA Bima, Gajayana, Sawunggalih, dan KA lainnya pada jadwal tertentu mengalami keterlambatan.
Selain KAI (Kereta Api Indonesia) layanan publik yang terhambat berada pada lembaga OJK (Otoritas Jasa Keuangan). OJK mengatakan bahwa karena adanya gangguan telekomunikasi berkat matinya listrik 6 jam lebih pada hari minggu kemarin, Sistem Layanan Konsumen OJK (KONTAK OJK 157) tidak bisa melayani konsumen dan masyarakat. Kedua contoh diatas memberikan gambaran mikroskopik terkait terhambatnya layanan publik Indonesia khususnya daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah akibat kejadian Blackout Minggu kemarin.
3. Kualitas Udara yang Membaik
Dua dampak diatas merupakan dampak buruk yang dihasilkan oleh kejadian Blackout di daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tetapi ada dampak baik yang muncul akibat kejadian padamnya listrik secara massal, kualitas udara di DKI dan sekitarnya menjadi baik.