0 Advanced issues found
Tanggal 24 Juli 2019, Film dengan genre aksi - komedi yang dibintangi oleh Dave Bautista (WWE Superstar, Guardian of the Galaxy), Kumail Nanjiani (The Big Sick), dan Iko Uwais (The Raid Series, Merantau) yang berjudul 'Stuber' tayang di bioskop Indonesia.
Stuber bercerita tentang perjuangan seorang polisi California, Vic Manning (Dave Bautista), dalam menangkap penjahat kriminal, Oka Tedjo (Iko Uwais). Suatu hari Vic Manning mendapatkan informasi terkait sebuah transaksi yang akan dilakukan oleh Oka Tedjo, karena penyakit mata yang dimiliki Vic Manning maka Vic harus menggunakan Uber untuk membantu mengantarkan ke tempat - tempat yang ingin Ia investigasi lebih lanjut. Disinilah Vic bertemu dengan driver paruh waktu bernama Stu. Disinilah dimulai petualangan lucu antara Vic dan Stu dalam menangkap usaha mereka menangkap Oka Tedjo.
Cocok seperti judul diatas, Stuber merupakan film aksi - komedi yang lucu, menghibur tetapi susah untuk diingat. Banyak momen - momen yang lucu yang dihadirkan dari dinamika interaksi Stu dan Vic, bahkan Tedjo sendiri memiliki beberapa momen yang menghibur sebagai penjahat utama dalam film ini, walaupun menghibur image Tedjo sebagai penjahat tetap bisa dianggap serius.
Momen lucu Stu dan Vic lahir dari dialog dan juga beberapa aksi stunt yang dilakukan para aktor. Sifat Stu yang pengertian, tenang, teratur dan sifat Vic yang ceroboh, pemberani, tidak neko - neko membuat dinamika kedua tokoh ini menjadi menarik dikarenakan bagaimana berbedanya mereka. Momen aksi dari film ini pun masih bisa diterima, walaupun teknik shaky camera yang digunakan sedikit lebih berlebihan, tetapi ada beberapa koreografi aksi yang menurut penulis menghibur.
Kekurangan dari Stuber hanya satu, plot cerita yang kurang matang sehingga tidak memorable. Menurut penulis hanya kekurangan ini yang bisa diprotes oleh penulis, sinematografi Stuber berada pada rata - rata, pilihan musik Stuber bisa dibilang diatas rata - rata, akting sudah dijelaskan diatas, dan pilihan casting sangat menarik karena bersifat inklusif. Tetapi plot cerita Stuber benar - benar membuat Stuber menjadi film mediocre yang menghibur, Kurangnya pendalaman karakter Tedjo membuat penonton tidak memiliki rasa yang selayaknya dimiliki disaat melihat protagonis. Kurangnya detil yang diberikan dalam melengkapi plot cerita seperti efek narkoba yang dijual Tedjo, atau dekatnya hubungan Stu dan mantan partnernya Sara Morris (Karen Gillan) membuat emosi Vic kurang dipahami. Walaupun begitu, Stuber tetap merupakan film aksi - komedi yang menghibur dengan berbagai momen lucu yang ditawarkan. Memang, plot cerita Stuber bisa dianggap subpar tetapi komponen lain dari film Stuber pantas untuk dicerna dan dinikmati.
Ride Along 1 & 2, Central Intelligence, Let's Be Cops merupakan deretan film buddy cop yang sejenis dengan Stuber, mereka menghibur tetapi tidak mudah diingat, berbeda dengan film buddy cop seperti serial Rush Hour, 21 Jump Street atau Bad Boys. Para pembaca bisa menonton berbagai macam film buddy cop seperti Stuber dan berbagai film yang disebutkan diatas dalam platform seperti iflix, netflix, hulu, atau platform streaming lainnya. Berbeda dengan DVD, platform streaming film diatas membutuhkan koneksi internet yang stabil dan kuota yang mencukupi, untuk menyelesaikan masalah ini penulis biasanya cukup pakai paket Smartfren Super 4G Unlimited, sangat cocok untuk streaming film, kuota yang tak terbatas dan sinyal stabil selama 30 hari membuat streaming film menjadi lebih mudah. Berikutlah ulasan kecil akan film aksi komedi berjudul Stuber. Silahkan jadikan ini pertimbangan apabila memutuskan untuk menonton atau tidak menonton Stuber.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H