Lihat ke Halaman Asli

agus s

Literasi

PPL Momentum untuk Menumbuhkan Jiwa Pendidik Inspiratif dan Literat

Diperbarui: 24 Juli 2019   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sutejo memberikan bimbingan PPL

Ponorogo- Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan tahapan penting bagi mahasiswa utamanya mahasiswa pendidikan keguruan. PPL ini memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa sebelum berkecimpung di lingkup sekolah. Melalui pengalaman nyata PPL diharapkan mampu berkontribusi untuk pengembangan diri. Selain itu, mampu mengimplementasikan berbagai ilmu yang didapat selama pengajaran di bangku kuliah. Untuk pemantapan mahasiswa sekaligus bimbingan, STKIP PGRI Ponorogo menyelenggarakan pembekalan PPL di Graha Saraswati (22-23 Juli 2019).

STKIP PGRI Ponorogo sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen mencetak pendidik profesional, unggul, dan berkarakter membekali mahasiswanya untuk menjadi guru yang inspiratif. Guru yang nantinya akan tercatat di hati siswanya hingga akhir hayat. Juga menjadi guru yang kaya akan kemampuan, keterampilan dan berjiwa literasi.

Sebagai pelopor kampus literasi Indonesia STKIP PGRI Ponorogo juga menekankan pentingnya keteladanan, utamanya keteladanan literasi kepada peserta didik di sekolah PPL nantinya.

"Anak itu membutuhkan contoh nyata bukan sekadar perintah," Ujar Dr. Sutejo, M.Hum selaku ketua STKIP PGRI Ponorogo.

Pihaknya mewanti-wanti kepada mahasiswa untuk tidak segan terus belajar menjadi tauladan literasi. Meskipun hanya praktik pengalaman lapangan tetapi telah berpartisipasi untuk menjadikan generasi unggul dan berkarakter. "Jangan hanya disuruh ke perpustakaan, tetapi kalian juga harus ikut dan berikanlah contoh," tambahnya.

Praktik mengajar menggunakan media pembelajaran | dokpri

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian masyarakat. Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo yang terdiri dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Bahasa Jawa (PBJ), dan Pendidikan Anak Usia Diri (PG-PAUD) diharapkan mampu mengasah keterampilan mengajar sebagai calon guru. Para mahasiswa diharapkan tidak saja mengajar, tetapi mendidik serta memberikan nilai setiap materi yang disampaikan.

"Tugas guru itu memetakan keindahan setiap materi," tutur Sutejo.

PPL ini juga mengajarkan mahasiswa untuk menguasai empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Empat kompetensi yang akan menjadikan pendidik yang tidak sekadar mengajar, tetapi juga mendidik.

Dalam pembekalan PPL para mahasiswa mendapatkan bimbingan dari para dosen STKIP PGRI Ponorogo, sedangkan di hari kedua mahasiswa PG-PAUD memperoleh bimbingan materi dari salah satu guru PG-PAUD di Ponorogo. Seluruh rangkaian pembekalan PPL ini diharapkan mahasiswa mampu memaksimalkan potensinya sebagai calon guru sekaligus pemantapan baik secara mental maupun materi pembelajaran.

STKIP PGRI Ponorogo menyadari betul bahwa setiap anak memiliki potensi. Tergantung bagaimana pendidik mengasah, memberikan pendekatan, dan metode pembelajaran yang tepat. Untuk itu, pembekalan PPL 2 dirasa cukup tepat sebagai momentum mengajak dan mengarahkan mahasiswa menjadi pendidik profesional dan berkarakter. Red/humas STKIP PGRI Ponorogo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline