Lihat ke Halaman Asli

Orang Tua Muda? Ayo Katakan Tidak!

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selamat malam sahabat kompasianer, saya kali ini ingin bercerita tentang salah seorang tetangga yang saya tidak begitu kenal, namun saya perkirakan anak itu masih duduk di bangku SMA. Di hari minggu kemarin, saya dan adik sedang lari pagi di sekitaran tempat tinggal saya. Tidak lama kemudian, saya melihat pasangan yang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor, yang tidak lain adalah tetangga saya yang telah disebutkan diatas. Dan tidak jauh dari tempat saya beristirahat, sang wanita yang di bonceng itu turun dengan menggunakan baju tidur dengan perut yang sudah membesar, dan kalau diperkirakan, usia kehamilan wanita tersebut sudah menginjak bulan ke 5. Sontak saya merasa terkejut, karena saya mengetahui mereka yang masih lebih muda dari saya sudah menikah dan tidak lama lagi menjadi seorang ayah dan ibu. Ya, mereka masih berusia belasan tahun, belum dewasa secara fisik dan mental, sebentar lagi akan menjadi orang tua dari seorang bayi kecil.

Pergaulan bebas adalah kunci dari permasalahan diatas. Memang sulit sekali untuk dipungkiri bahwa pergaulan bebas di kalangan remaja khususnya free sex sudah merupakan rahasia umum di masyarakat kita, dan seakan mewabah di masyarakat. Fenomena ini bukannya berkurang pelakunya, tetapi semakin meluas dan bertamnbah. Bukan hanya satu kasus kecil diatas yang menjadi contohnya, masih ada beribu-ribu contoh lainnya di masyarakat. Tidak hanya sampai disitu, free sex tersebut juga merupakan pangkal dari kejahatan dan penyakit. Kejahatan disini adalah ketika mereka yang melakukan sex pra nikah, dan mengetahui bahwa dia hamil sebelum melakukan pernikahan, maka jalan nekat seperti melakukan aborsi sudah pasti terjadi. Ini jelas bertentangan dengan ajaran agama dan hokum. Kalaupun ada pasangan yang membiarkan anak tersebut lahir ke dunia, maka yang mereka lakukan adalah membuang bayi yang tidak berdosa tersebut dengan tanpa ada rasa bersalah atau penyesalan.

Dari sisi kesehatan sendiri, sudah sangat jelas bahwa seorang remaja yang masih berusia belasan tahun, belum memiliki kesiapan baik itu dari segi fisiknya maupun mentalnya. Jelas bahwa itu sangat berpengaruh pada psikologis remaja tersebut, dimana di usia segitu seharusnya mereka berkumpul dan bergaul dengan teman sebaya untuk belajar dan menikmati masa muda untuk menncari pengalaman hidup yang baru. Namun apalah daya jika “free sex” tersebut sudah merenggut masa-masa emas kita.

Oleh karena itu, mari kita sadari dampak dari pergaulan bebas sedari dini, sebarkan informasi bahwa pergaulan bebas itu berbahaya, dan mengajak remaja kita untuk bergaul secara sehat dengan belajar dan berkarya. Jika tidak begitu, maukah kita melihat remaja di sekitar kita sudah menjadi orang tua, dan kehilangan masa-masa bahagianya sebagai remaja? Mari kita katakana tidak untuk menjadi orang tua “muda”.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline