Lihat ke Halaman Asli

Teks Kritik Film Keluarga Cemara

Diperbarui: 11 Maret 2021   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film "Keluarga Cemara" merupakan salah satu film bertemakan keluarga. Ringan, sederhana dan bermakna adalah tiga kata yang dapat menggambarkan film Keluarga Cemara. Kurang lebih selama satu jam 50 menit penonton disuguhi cerita yang sangat menghibur. film Keluarga Cemara ini bisa memberikan satu sudut pandang yang baru tentang arti sebuah keluarga. Keluarga adalah ruang mengungkapkan cita dan cinta kepada orang-orang terdekat kita.Perbedaan pendapat, cara berpikir, berbagi cinta, canda dan tawa dikemas secara rapih dalam film ini.

Kisah ini dimulai saat sosok Abah yang terkena masalah. Tidak ada yang menyangka jika Abah (Ringgo Agus Rahman), harus mengakhiri nikmatnya duniawi begitu cepat. Ia mengalami musibah, yaitu peliknya masalah utang piutang. Tak ada jalan lain, Abah harus ikhlas melepas semua yang diperolehnya selama ini termasuk tempat tinggalnya.

Beban Abah tidak hanya itu. Ia harus menjaga keutuhan keluarganya bersama Emak (Nirina Zubir), Euis (Zara JKT48) dan Ara (Widuri Puteri). Tak ada jalan lain, Abah harus bisa bertahan. Kejujuran menjadi nilai tambah bagi sosok Abah. Benar, ia harus "jujur" untuk memulai sesuatu yang tidak pernah dilakukannya selama ini. Ia harus jujur kepada kedua putrinya tentang masalah yang sedang keluarganya hadapi. Euis dan Ara yang dulunya berada di sekolah terhormat, namun kali ini berada di sebuah kampung yang jauh dari kesan mewah.

Ada satu yang membuat semuanya menjadi seimbang, yaitu Emak. Sosok wanita yang tak kalah jujur mengayomi dan menjaga keutuhan keluarganya. Ia ikut meredam ego putri remajanya Euis dan memberikan motivasi kepada seluruh anggota keluarganya.

Diawali dengan adegan-adegan ringan, perlahan kisah Keluarga Cemara mulai menggugah emosi. Beberapa adegan membuat penonton ikut terenyuh, misalnya ketika Abah dan Emak berbicara bahwa mereka benar-benar bangkrut. Akting Ringgo dan Nirina Zubir patut diacungi jempol. Kisah ringan dari film Keluarga Cemara menjadi semakin menarik ketika banyak pesan-pesan yang bermakna sepanjang film. Film ini mengajarkan betapa pentingnya arti sebuah keluarga.

Dengan segala kelebihannya, patut dikatakan bahwa Keluarga Cemara adalah sebuah hiburan yang utuh untuk dinikmati sekeluarga saat akhir pekan. Naskah yang ditulis oleh Gina S Noer dan Yandy Laurens yang juga berperan sebagai sutradara pun saling melengkapi.Keluarga Cemara tidak kehilangan kehangatan yang membuatnya tenar saat dimainkan Adi Kurdi cs. Ia seakan membuat nostalgia, namun tetap relevan di masa sekarang.

Sayangnya, ada beberapa detail kekinian yang justru mengganggu, seperti kehadiran penyedia transportasi daring. Kemunculan yang cukup sering dan dikesankan sebagai penyelamat itu membuat Keluarga Cemara terasa mempromosikan mereka. Beberapa adegan juga masih terasa seperti sinetron layar kaca. Misalnya saat Abah kecelakaan. Penonton seakan diberi 'kode' lewat pergerakan kamera dan dialog bahwa kecelakaan itu akan terjadi, persis seperti adegan-adegan dalam sinetron.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline