Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Dan Sejarah Menyambut Perayaan Hari Raya Kuningan

Diperbarui: 20 November 2021   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Raya Kuningan adalah Hari Raya merayakan wujud Sang Hyang Parama Wisesa atau leluhur dalam memuja dan memuliakan keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Hari Raya Kuningan dirayakan Setiap sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan, pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, diperingati setiap 210 hari. Pada saat Hari Raya Kuningan, umat Hindu di Bali melaksanakan persembahyangan bersama dengan keluarga di merajan/ sanggah di setiap masing-masing rumah mereka.

Umat Hindu memuja Ida Shang Hyang Widhi Wasa serta para leluhur. Selain itu umat Hindu pada hari raya Kuningan biasanya memberikan persembahan yaitu sesajen atau ajengan berupa "Nasi Kuning" yang akan dipersembahkan terhadap para leluhur.

Hari Raya Penampahan Kuningan diperingati setiap Sukra Wage Wuku Kuningan. Dalam pelaksanaan kesiapan penyambutan hari raya kuningan dilakukan dengan memotong  binatang seperti;

Babi, ayam, bebek dan sebagainya yang akan dipersiapkan untuk pelengkap sarana Banten yang akan di persembahkan terhadap Ida Shang Hyang Widhi Wasa dan membuat perisiapan sarana banten kuningan.

Sebelum perayaan hari raya Kuningan umat Hindu biasanya mempersiapkan sarana banten, seperti Tamiang, lamak, gantungan yang akan disematkan di Pelinggih.

Umat Hindu, sebelum hari raya Kuningan juga mempersiapkan sarana persembahyangan dengan metanding canang meraka yang berisikan buah-buahan. 

Metanding canang sodan yang berisikan bantal tape, pelas, Jaja uli, Jaja gina, buah pisang, jeruk atau apel, selanggi, dan Sampian sodan serta membuat ajengan nasi kuning yang akan diaturkan terhadap Ida Shang Hyang Widhi Wasa.

Nasi Kuning merupakan salah satu tradisi dalam perayaan Hari Raya Kuningan, ajengan nasi yang berwarna kuning yang diartikan sebagai simbol kedamaian dan ketentraman. Hal tersebut adalah sebagai wujud rasa syukur dan terimakasih atas kedamaian yang diberikan oleh Ida Shang Hyang Widhi Wasa.

Pada Hari Raya Kuningan Umat Hindu, melaksanakan persembahyangan keliling. Pertama mengaturkan Banten dan mebakti di merajan atau sanggah,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline