Ruang lingkup psikologi perkembangan pemaparannya harus dapat dimengerti dalam hal ini yaitu membahas suatu objek antara perilaku atau jiwa seseorang melalui tahapan dimulai dari masa konsepsi sampai dengan dewasa sesuai tahapan perkembangannya.
Psikologi bermula dari konsep sederhana yang kemudian terus dikembangkan dengan pemikiran kritis oleh para ahli psikolog, hingga dikenal sampai sekarang ini. Psikologi kemudian berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejiwaan dan respon tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Zaman yang semakin berkembang makin banyak pendapat ahli melalui proses ke proses yang terus dikembangkan dengan melihat kondisi dilapangan maka para ahli tersebut menyepakati dan memiliki satu visi dan misi mengenai suatu konsep yang relevan. Sejarah perkembangan psikologi dibagi menjadi beberapa periode jaman dari mulai pra berdirinnya psikologi hingga psikologi seperti yang dikenal saat ini.
Melalui proses yang panjang psikologi, melalui pandagan sebelum Wundt mendeklarasikan tentang laboratoriumnya pada tahun 1879 disini psikologi dianggap sebagai ilmu, dan dikatakan bahwa psikologi selaras dengan perkembangan intelektual di Eropa. Di akhir abad ke 19, adalah awal baru dalam sejarah psikologi. Laboratorium psikology didirikan Wilhem Wundt pada Tahun 1879 Wilhem Wundt maka hal ini sebagai Wundt juga mempublikasikan metode instropeksi yang dipakai dalam penelitian- penelitiannya sehingga dikenal sebagai tokoh penganut strukturalisme karena teori ini menjelaskan struktur dari jiwa.menurutnya bahwa jiwa terbentuk dari elemen- elemen. Lalu, memiliki mekanisme penting menghubungkan antar elemen kejiwaan dalam membentuk struktur jiwa yang utuh disebut asosiasi. Dalam konsep ini Wundt disebut juga sebagai tokoh asosianisme.
Di laboratorium Wundt pertama kali psikologi dikembangkan. Dengan meneliti mulai dari filosofi- filosofi yang terkait dengan kejiwaan dan mencapai tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan. secara eksperimental Metode instropeksi digunakan untuk melakukan penelitian secara analisa. bertujuan menentukan pengalaman kesadaran dengan mengobservasi dan menganalisa unsur- unsur tertentu. Dalam sejarah perkembangan psikologi tahapan dimulai dari pra psikologi, psikologi sebagai ilmu otonom, lalu berbagai keilmuan saat ini, semua itu tidak terlepas dari peran para tokoh- tokoh terdahulu. Keilmuan psikologi yang mempelajari fokus tentang kejiwaan manusia ini pun mendapat kritik kritik dan perbaikan perbaikan sehingga mencapai apda keyakinan keilmuan yang dipercayai secara luas atau lebih global. Berbagai pertentangan muncul pada zamannya sebagai bentuk pengembangan dari berfikir kritis dalam menilai suatu teori baru untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Atas dasar keilmuan perkembangan maka kita harus mengetahui hal apa saja yang harus dipelajari dalam psikologi seperti :
Data dari psikologi anak yang saya kumpulkan dari berbagai sumber. Pengamatan dari semua pihak yang berkepentingan sesuai hasil pengamatan langsung dari para psikolog dan interview dengan seorang anak atau sekelompok anak akan lebih berpotensi menghasilkan banyak bahan penelitian. Beberapa metode dalam psikologi perkembangan anak secara umum sebagai berikut:
1. Cross Sectional Method
Metode silang melibatkan kelompok orang berbeda dengan karakteristik yang sangat detail. Contohnya data diambil dari mengevaluasi satu kelompok remaja dan dibandingkan data korespondensi dari kelompok deawasa. Keuntungan dari riset ini adalah dapat dilakukan relatif cepat, data penelitian dapat dikumpulkan pada satu titik secara bersamaan. Kekurangannya adalah bahwa penelitian ini membidik untuk membuat hubungan langsung antara sebuah penyebab dan akibat, yang tidak selalu mudah.
Pada beberapa kasus, mungkin akan ada faktor yang membingungkan yang akan mempengaruhi efeknya. Hingga masa kini, metode ini dapat memperlihatkan keganjilan dari sebuah akibat yang muncul dari resiko absolut atau keganjilan pada sesuatu yang terjadi selama beberapa waktu, dan risiko relatif atau kelainan pada suatu peristiwa di satu kelompok bila dibandingkan dengan grup lainnya.
2. Metode Longitudinal