Lihat ke Halaman Asli

Membangun Kepercayaan Bisnis Muda

Diperbarui: 15 Februari 2016   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tidak asing lagi rasanya salah satu quotes tentang kepercayaan berupa “trust is like an eraser, it gets smaller and smaller after every mistakes.” Setiap kesalahan atau kebohongan yang diperbuat, kadar kepercayaan dimiliki berpotensi semakin berkurang. Sebegitu pentingkah kepercayaan ? Well, disadari atau tidak, kepercayaan selalu kita gunakan setiap hari untuk memutuskan banyak hal mulai dari pembelian, rekomendasi, dan pastinya menjalin hubungan. Tidak hanya itu saja, kepercayaan juga sangat penting dimiliki untuk kamu yang ingin mencoba dunia bisnis. Apalagi sebagaimana kita ketahui, banyak anak muda sekarang gemar memulai bisnis (start up) dan memilih menjadi entrepreneur. Data di Yogyakarta, Kota Pelajar, menyebutkan sebanyak 70% pelaku usaha bisnis adalah kalangan anak muda, ungkap Wahyu Tri Atmojo, Konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Urgensi kepercayaan pada sektor bisnis makin dikuatkan dari hasil Edelman Trust Barometer 2016 yang dilakukan oleh Edelman Indonesia, sebuah Public Relations Agency kenamaan Indonesia. Edelman Trust Barometer adalah sebuah survey tahunan yang ditujukan kepada 1.150 responden selaku populasi umum dan 200 responden selaku pengenyam pendidikan tinggi  di Indonesia. Secara umum, hasil riset menunjukkan bahwa sektor pemerintahan, Non Government Organization (NGO) atau LSM, dan media massa mengalami penurunan kepercayaan. Uniknya, sektor bisnis justru menunjukkan kenaikan kepercayaan dibandingkan sektor lainnya yang mengalami penurunan kepercayaan meskipun tidak begitu signifikan sebesar 1%. Jika dianalogikan 8 dari 10 orang di Indonesia menanamkan kepercayaannya pada sektor bisnis. Temuan di Indonesia ini nampaknya sejalan dengan temuan global sebesar 80% setuju bahwa bisnis harus memimpin di garda terdepan untuk menjadi social problem solver seperti job creation dan creative industry.

Apabila ditengok 5 tahun ke belakang, tren menunjukkan bahwa kepercayaan pemerintahan dan Non Government Organization (NGO) memang mengalami kenaikan, namun masih tertinggal dari sektor bisnis dan media massa. Berkaca dari fakta dan data Edelman Trust Barometer 2016, apakah langkah yang sebaiknya dilakukan oleh kamu sebagai pebisnis muda atau calon pebisnis muda ? Masih dari survey Edelman Trust Barometer 2016, kepercayaan di Indonesia pada sektor bisnis dipengaruhi oleh beberapa unsur seperti integritas bisnis, keikutsertaan publik, produk, tujuan bisnis, dan operasi bisnis. Unsur-unsur tersebut bukanlah unsur yang asing di telinga kita, namun terasa sukar untuk diaplikasikan bukan ? Agar terukur dan teraplikasikan dengan baik digunakan dua pendekatan yakni level performa dan level ekspektasi kepentingan yang menghasilkan jarak (gap) kepercayaan.

Signifikansi unsur bisnis dan unsur keikutsertaan publik ternyata cukup memberikan kontribusi besar untuk kepercayaan di Indonesia. Dalam unsur integritas bisnis, jika kamu ingin mendapatkan kepercayaan hal yang baiknya kamu lakukan adalah memiliki praktik bisnis yang beretika dan transparan. Artinya, proses produksi dari awal hingga akhir barang dan jasa yang kamu tawarkan dapat diketahui oleh orang yang penasaran dengan apa yang bisnis kamu lakukan. Untuk unsur keikutsertaan publik, dua kelompok yang harus kamu dekati adalah employee dan konsumen. Caranya adalah dengan memberikan treatment kepada karyawan dengan baik dan mendengarkan kebutuhan serta feedback konsumen.

Overall pernahkah kamu dengar prinsip profit, people, and planet ? Bisnis atau usaha kamu sebaiknya menyeimbangkan profit sejalan dengan people seperti employee, neighbor, community, dan consumer, serta praktik bisnis yang kamu lakukan tidaklah praktik yang merusak lingkungan. Kalau bisa malah ikut berkontribusi memajukan bumi ini khususnya negara tercinta, Indonesia

 

 

Muhammad Gustiasa

Communication Science Student

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline