Kretifitas manusia memang sangat luas dan berbeda-beda dari satu individu dengan individu yang lain, kreatifitas ini menjadi salah penopang penting bagi manusia dalam mengeksplorasi sesuatu. Hal ini bisa dijadikan sesuatu yang sangat berguna jika digunakan dalam hal yang tepat, contohnya ketika kekreatifitasan ini menjadi diimplementasikan kepada hal yang menjual dan bisa digunakan untuk usaha.
Salah satu pelaku usaha yang menggunakan kreatifitasnya adalah Mitra Lestari yang mana menjadi bisnis rumahan yang berdiri sejak 10 Mei 2010 dandikelola oleh ibu-ibu desa Ngentak, Banguntapan, Bantul yang tergabung dalam UMKM yang bergerak pada bisnis makanan beku, dengan berbagai jenis macam ikan yang menjadi bahan baku utama dan diubah menjadi suatu olahan makan frozen food dengan macam-macam jenis.
Keunikan dan kreatifitas Mitra Lestari tidak hanya pada olahan ikanya saja tetapi Mitra Lestari memanfaatkan kelompok ternak desa yang berada di desanya untuk menjadi menyuplai bahan baku dan menjalin sebuah hubungan usaha yang saling menguntungkan satu sama lain.
Mitra Lestari menjadi salah satu bisnis yang menjadi ciri khas dari berbagai macam jenis bisnis makanan beku lainnya,
karena memang Mitra Lestari dengan kreatifitasny bisa memecahkan bahwa makanan beku tidak hanya olahan daging ayam atau sapi saja tetapi ikan yang menjadi bahan makanan yang membawa banyak gizi ternyata bisa diolah menjadi sebuah bentuk makanan yang berbeda dan bisa lebih mudah dan efisien dalam distribusinya.
Mitra Lestari menjadi usaha yang dikembangkan oleh kelompok desa yang diketuai oleh ibu Maria menjadi usaha profit yang membantu ekonomi dibeberapa keluarga yang menjadi anggota kelompok.
Saat ini MItra Lestari telah mengembangkan sayapnya dalam penjualan melalui beberapa platform yang membantu pendistribusian produk mereka, dan tidak jarang Mitra Lestari mendapat orderan yang melebihi stok yang mereka miliki karena memang olahan ikan dari Mitra Lestari mendapat beberapa peminat dan pelanggan tetap.
Menganalisis dari sejarah dan beberapa kasus yang ditemukan dalam usaha Mitra Lestari jika melihat dari konsep pohon masalah yang dipaparkan Asmoko (2012) dapat dilihat ketika Mitra Lestari mendapat kendala dan hambatan ketika proses perizinan oleh BPOM selaku lembaga pengawas obat dan makanan. Masalah ini menjadi masalah utama jika dilihat dalam konsep pohon masalah,
dan hal ini disebabkan oleh berbagai aspek yang dimiliki Mitra Lestari salah satunya adalah aspek rumah produksi atau bangunan untuk dapur yang dimiliki oleh Mitra Lestari dinyatakan belum layak dan memiliki kesiapan yang matang,
memang jika dilihat dari analisis geografis yang terdapat Mitra Lestari terdapat pada sebuah desa yang memiliki rumah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan sedangkan rumah produksi dan bangunan dapurnya yang diantara perumahan penduduk menjadikan akses sedikit sulit dan alternatif ekspansi bangunan serta penyempurnaan bangunan yang diimpikan oleh Mitra Lestari lumayan terhalang.
Akibat tersendatnya izin yang dialami oleh Mitra Lestari menjadikan beberapa faktor juga ikut tersendatnya, dan lini yang paling berpengaruh pada penyebaran produk.