Lihat ke Halaman Asli

Edukasi Pemanfaatan Ampas Kopi sebagai Pupuk untuk Labu

Diperbarui: 4 November 2023   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data: Sumber pribadi

Aceh Utara - Mahasiswa Universitas Malikussaleh telah membuka jalan bagi pemanfaatan ampas kopi yang berkelanjutan sebagai pupuk untuk tanaman labu. Inisiatif inovatif ini tidak hanya menghasilkan manfaat bagi pertanian lokal tetapi juga mendapat dukungan kuat dari Masyarakat setempat, khususnya anggota kelompok Ibu-Ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di Gampong Mane Tunong, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Sabtu (4/11/2023)

Program kerja ini mencerminkan langkah positif dalam upaya pemberdayaan potensi lokal dan pengurangan limbah di Gampong Mane Tunong dengan melibatkan anggota masyarakat dalam peran penting mereka.

Ibu Rosmawati, seorang anggota Ibu-Ibu PKK yang telah aktif mendukung inisiatif ini, berbicara dengan semangat, "Kami sangat senang mendukung mahasiswa dalam upaya mereka untuk mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan ampas kopi. Selain membantu sebagai pembelajaran, ini juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Ini adalah contoh nyata kolaborasi yang menguntungkan dan kami merasa terinspirasi oleh semangat para mahasiswa."

Salah satu mahasiswa yang terlibat, Muhammad Raihan Ramadhan menjelaskan, "Kami percaya bahwa ampas kopi adalah sumber potensial yang terlantar yang dapat berdampak besar pada pertanian lokal dan lingkungan. Dengan bantuan Ibu-ibu PKK yang berpengalaman dalam pertanian dan dosen pembimbing kami, kami telah mengembangkan metode yang mudah dan berguna untuk mengubah ampas kopi menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman labu. Kami bertujuan untuk menghasilkan perubahan yang nyata dan berkelanjutan."

Dosen pembimbing lapangan, Pak Muksalmina S.Sy., M,H. Yang telah membimbing mahasiswa ini dalam perjalanan mereka, menambahkan, "Saya sangat bangga dengan semangat dan inovasi para mahasiswa ini. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat membantu mengembangkan potensi lokal dan menyediakan solusi yang berkelanjutan.."

Inisiatif ini bukan hanya tentang mengurangi limbah ampas kopi, tetapi juga tentang memberdayakan potensi lokal dan menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan. Melalui dukungan dari anggota PKK dan pendampingan dari dosen, mahasiswa terus berusaha untuk membuat perubahan positif yang berkelanjutan di Gampong Mane Tunong. Dengan semangat kolaboratif ini, mereka memperlihatkan kepada dunia bagaimana tindakan lokal dapat memiliki dampak yang positif dalam mengatasi masalah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Data: Sumber pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline