Lihat ke Halaman Asli

Jalan Penghubung Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama Rusak Usai Banjir

Diperbarui: 13 November 2022   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Hujan deras mengguyur Kotawaring Barat di Kalimantan Tengah, menyebabkan banjir di beberapa daerah. Salah satunya di jalur Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama. Ketinggian air mencapai 30 cm akibat banjir di sungai-sungai terdekat.

Usai banjir, beberapa ruas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, tampak rusak. 

Ada beberapa titik jalan yang perlu diperbaiki oleh pemerintah daerah, salah satunya adalah  di Jl. Dr. H. Ujang Iskandar yang merupakan jalan utama penghubung Pangkalan Bun Kotawaringin lama.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (8/11), tampak sejumlah lubang dengan berbagai ukuran muncul menyusul banjir besar yang melanda kawasan jalan Dr. H. Ujang Iskandar selama 3 pekan terakhir.

Warga Kel, Mendawai Seberang mengatakan selain untuk kebutuhan pembangunan jalan, ruas jalan ini juga perlu diperbaiki oleh pemerintah setempat, terutama di daerah rawan banjir.

"Sesudah banjir banyak muncul lubang. Kerusakannya mulai dari tikungan dekat jembatan Sungai arut, sampai dekat SMK 4 Pangkalan Bun. Tapi yang utama perlu ditimbun yang di tikungan dekat jembatan Sungai Arut," ujar Aldi.

Suhar, seorang pedagang yang sering melewati jalur ini, mengungkapkan hal yang sama. Dia mengatakan perbaikan segera diperlukan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan barang.  

"Ya kalo bisa segera diperbaiki karena ini akses tercepat dari Kotawaringin Lama menuju Pangkalan Bun," imbuhnya.

Berdasarkan kalteng.antaranews, Pelaksana Tugas Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya beserta jajaran pada Kamis (29/10), melakukan peninjau banjir yang terjadi pada ruas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam).

"Penanganan jalan rusak di ruas Pangkalan Bun-Kolam ini akan didahului dengan penimbunan tanah, sebelum jalan diaspal," kata Habib Ismail di sela peninjauan."

la menjelaskan, penanganan saat ini pada enam titik ruas jalan yang rusak sudah mulai penimbunan tanah, sebelum dilanjutkan tahap agregat kelas B, agregat kelas A, serta pengaspalan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline