Lihat ke Halaman Asli

Perlukah Cap Jempol Darah?

Diperbarui: 23 September 2016   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin hari semakin banyak gelombang dukungan maupun kecaman yang hadir menjelang Pilkada Gubernur Jakarta kepada pencalonan kembali Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Saya disini mengangkat suatu masalah dari sudut pandang kecaman dari lapisan masyrakat yang menolak Ahok. Sebagaimana yang saya kutip dari tribunnews.com (Kamis, 22 September 2016 13:09 WIB) sebanyak 44 warga DKI Jakarta yang tergabung dalam Indonesia Bergerak membubuhkan cap jempol darah dalam aksi penolakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk kembali maju jadi DKI 1 dalam pilkada2017 mendatang.

Juru bicara aksi #TolakAhok mengatakan, “aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Jakarta yang sudah menjadi korban keganasan Ahok selama menjabat sebagai gubernur”. Ini merupakan sebuah pesan politik yang disampaikan oleh khalayak politik dalam rangka melepasakan aspirasinya. 

Dalam konteks ini termasuk kedalam khalayak politik tipe publik umum yang terdiri dari hampir separuh penduduk, dalam kenyataannya jarang berkomunikasi dengan para pembuat kebijakan. Lalu perlukah tindakan semacam cap jempol darah itu dilakukan? Menurut saya ini tergantung kita melihat dari perspektif mana kita melihat masalah ini. 

Jika melihat dari perspektif perlu tindakan semacam cap jempol darah ini maka mungkin saja bisa menjadi sebatas pengetahuan saja atau bahkan menjadi pemicu kita lebih peka terhadap lingkungan politik di masyarakat kita. Dan jika melihat dari perspektif tindakan ini tidak perlu dilakukan maka ini bisa saja menjadi pemicu kebencian antar masyarakat yang berbeda pilihan calon.

Maka dari itu kita sebaiknya memfilter semua pesan pesan politik yang timbul dari masyarakat politik agar tidak terjadinya kebencian dan perpecahan antar masyarakat dan juga saling menghargai pilihan masing masing kelompok baik dalam pilihannya maupun cara mereka memberikan pesan politik

Sumber :

http://m.tribunnews.com/metropolitan/2016/09/22/tolak-ahok-puluhan-warga-bubuhkan-cap-jempol-darah

http://mycybercom.blogspot.in/2012/04/hkalayak-politik.html

 

NAMA : GUSTI AGUNG PRATAMA

NIM : 07031281520180

JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI, B ( INDERALAYA )

FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DOSEN : NUR ASLAMIAH SUPLI, BIAM, M.Sc

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline