Lihat ke Halaman Asli

Gusti Nandi

Mahasiswa Ekonom, Pejuang Kesejahteraan Rakyat

Potret Sepasang Lansia Penerima BLT-DD

Diperbarui: 14 Juli 2024   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepasang Lansia

Berawal dari sepasang lansia yang tinggal di Desa Durian, Kabupaten Kubu Raya, mereka memperlihatkan perjuangan untuk menyambung hidup di masa tua. Kepala keluarga ini adalah pak Salem (76 tahun), yang tinggal bersama istri dan anak pertamanya. Kesehariannya dihabiskan dengan berkebun di lahan belakang rumah. Dengan luas rumahnya sebesar 9 x 5 m² dan luas tanahnya 15 x 11 m² dengan dinding rumah setengah tembok. Walaupun beliau berkebun, hasil dari perkebunan tersebut tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok mereka karena Pak Salem hanya menanam sayuran sebagai pelengkap lauk pauk.

Gambar 1: Lahan kebun belakang rumah

Dengan kondisi tubuh yang tidak prima lagi, dia tidak mampu bekerja untuk memperoleh pendapatan tetap demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika sakitpun, dia dan istrinya hanya memanggil dokter praktek atau mentri, karena kondisi tubuh yang sudah tidak mampu lagi untuk pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Pak Salem hanya memperoleh pendapatan dari pemberian anak-anaknya setiap bulan, namun besaran pemberian tersebut tidak menentu, kadang sebesar Rp300.000, kadang lebih, atau kadang kurang. Besaran tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar utang (kondisi ini sering terjadi yang mengharuskan pak Salem meminjam uang), sehingga keluarga ini hanya mampu makan dua kali sehari, dengan dapur yang kurang layak sebagai pengelola makanannya.

Gambar 2: Kondisi dapur 

Melihat situasi yang dihadapi, terutama dalam hal keterbatasan pendapatan, pemerintah Desa telah memberikan bantuan BLT-DD (Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa) sebesar Rp300.000 setiap bulan kepada pak Salem, sebagai keluarga lansia kurang mampu yang tinggal di desa tersebut. Bantuan tersebut cairnya tidak menentu, bisa setiap 2 atau 3 bulan sekali. Pak Salem mulai menerima bantuan ini sejak tahun 2021 setelah diajukan oleh ketua RT ke pemerintah desa. Hingga saat ini, bantuan tersebut digunakan pak Salem untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk membeli makanan, kebutuhan rumah tangga, dan obat-obatan. Namun, ketika bantuan terlambat cair, ia mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tersebut dan terpaksa harus mencari bantuan finansial tambahan dengan meminjam uang dari tetangga. Karena kesulitan itu, beliau hanya mengeluarkan uang sebesar Rp50.000 per hari agar semua pendapatan yang ia peroleh, baik dari anak-anaknya yang sudah dewasa atau bantuan sosial, dapat mencukupi kebutuhan ia sekeluarga. Meskipun menghadapi berbagai kesulitan finansial, pak Salem menyatakan bahwa bantuan tersebut telah memberikan bantuan signifikan dalam meringankan beban hidup mereka, sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan masa tua tanpa beban yang terlalu berat.

Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Januari - Maret 2024.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline