Beras merupakan barang primer yang paling sering dikonsumi oleh masyarakat Indonesia, dan permintaannya terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk setiap tahunnya (Fardhani et al., 2018). Peningkatan permintaan terhadap beras dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi Indonesia. Dilihat dari salah satu variabel penentu pendapatan nasional, yaitu C (konsumsi), pertumbuhan penduduk diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional melalui peningkatan konsumsi beras.
Namun, disi lain, peningkatan permintaan beras dapat mengurangi pasokan beras domestik. Untuk memenuhi tingginya permintaan tersebut, pemerintah harus mengimpor beras dari negara lain. Proses impor ini dapat menyebabkan kenaikan harga beras karena ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk memperoleh impor beras tersebut. Kondisi ini sudah terjadi di Indonesia, di mana dalam beberapa tahun terakhir, harga beras selalu mengalami kenaikan. Bahkan, hingga Oktober 2023, harga beras medium naik sebesar 4,43% dari beberapa bulan terakhir, dengan nominal sebesar Rp13.500 per kilogram. (Grafik 1.1)
Grafik 1.1
Tren Harga Beras Medium (Rp/Kg), Januari 2020 -- Oktober 2023
Sama halnya dengan beras medium, hingga Oktober 2023, beras premium juga mengalami kenaikan sebesar 2,31% dari beberapa bulan sebelumnya, dengan rata-rata harga beras premium mencapai Rp15.077 per kilogram (Grafik 1.2).
Grafik 1.2
Tren Harga Beras Premium (Rp/Kg), Januari 2020 -- Oktober 2023
Dalam menagani masalah tersebut, Badan Pangan Nasional menerbitkan peraturan dengan tujuan untuk menstabilkan harga beras domestik agar tidak mengalami tren kenaikan secara terus menerus. Kenaikan harga beras ini tentu memberikan dampak yang buruk, baik dalam skala makro maupun mikro.
Dalam skala mikro, kenaikan harga beras akan berdampak pada pola konsumsi rumah tangga karena biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh beras meningkat. Bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi, kenaikan harga beras mungkin tidak memberikan dampak yang signifikan bagi mereka. Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah atau masyarakat miskin, kenaikan harga beras akan berdampak signifikan pada kehidupan mereka.