Sarjana Tanpa Ayah
Di sebuah kota metropolitan, sebuah kota yang sibuk dengan urusan dan problematikanya.
Hidup seorang anak yang Bernama Gustava, ia lahir ditanah Batavia, dalam kehidupannya ia adalah seseorang yang apa ada nya, mau itu bersama teman temannya atau pun kekasih nya.
Pada suatu hari gustava ngobrol bersama ayah nya yang tampak pembahasannya sangat serius, yang isi nya mengenai pembahasan masa depan
"Ayah berkata"
Ayah : "Gus kamu itu anak laki-laki kamu harus menjadi pelindung untuk keluarga apalagi kamu anak kedua laki laki kamu sebagai pelindung adik adik nya''
Gustava menjawab dari pertanyaan sang ayah
Gustava : "iya yah, gustava akan menjadi yang seperti ayah harapkan, maka dari itu tetap sehat selalu yah ayah, supaya ayah bisa melihat anak nya menjadi apa nanti".
Tiba tiba ayah gustava berkata, yang membuat hati gustava menjadi sedih dan terdiam.
Ayahnya tersenyum, tetapi ada kerutan di dahi yang menunjukkan pemikiran mendalam.
Ayah : "Walaupun dalam hidup ini kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi, kamu harus tetap optimis. Ingat, Gus, jika suatu saat Ayah tidak ada, kamu lah yang akan menjaga keluarga ini. Kamu harus serius dalam kuliah, supaya bisa menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Buatlah Ayah dan Mama bangga."