Lihat ke Halaman Asli

Bersama Tuhan di Kedai Kopi

Diperbarui: 6 September 2023   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PUISI. Sumber Ilustrasi, Pexels. com

BERSAMA TUHAN DI KEDAI KOPI


Tuhan, hari ini agak berbeda dari hari-hari sebelumnya

Biasanya aku bersujud, berdoa dan berdialog denganMu di oratori

Meskipun pada kenyataannya aku percaya bahwa Engkau

Ada di setiap sudut alam raya ini dan aku bisa berdoa di mana saja.

Mungkin selama ini aku terjebak oleh rasa aman dan nyaman

Suasana adem ruang oratori yang dilengkapi kipas angin miyako

Sehingga membuat aku malas bergerak kesana-kemari

Tetapi kali ini aku ingin mengundang dan mentraktirMu ke kedai kopi

Sejenak rehat bersamaku, aku mau bercerita bersamaMu banyak hal

Sambil menikmati kopi, rokok dan makan beberapa iris pisang goreng

Tuhan aku mau berkisah tentang korona, politik, perdamaian dunia,

Tenaga medis, pasien corona, kematian, kemiskinan, kebijakan PPKM,

Demo, bantuan kaum Tionghoa, berita olahraga, artis memakai narkoba,

Sekolah online, masyarakat yang semakin menderita dan

Persoalan-persoalan lainnya yang sedang terjadi di dunia ini

Tuhan, maafkan aku yang berbicara banyak hal yang tidak jelas

Maafkan juga suasana kedai kopi yang ribut dan sangat berisik

Sebab kedai lagi ramai pengunjung yang berhenti sejenak dari kesibukannya

Ada pedagang, pegawai, nelayan, pemburu, mahasiswa, DPR, hakim,

Romo, pendeta, pengacara, perampok, pelukis, penyair, dosen, pelacur,

Suster, ojol, sopir, pemulung, pengamen, orang gila, pengemis.

Tuhan, Engkau bisa saksikan sendiri inilah wajah-wajah kami manusia

Yang sedang mengalami ketakutan akibat pandemi yang terjadi

Aku berharap Engkau bisa mendengarkan semua ceritaku

Tuhan, terima kasih karena hari ini telah memenuhi undangan

Dan menerima traktiran untuk bersamaku di kedai kopi

Tuhan, masih ada sisa seiris pisang goreng dan sepotong cabe

Izinkan aku memberikan pisang goreng ini untuk orang gila di sudut kedai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline