Lihat ke Halaman Asli

Tips Mengatasi Tumpukan Utang Kartu Kredit

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber artikel : Lintas Financial

Lebaran telah usai, tidak lama lagi akan datang Natal dan Tahun Baru. baru saja kita mengeluarkan banyak biaya, dalam beberapa bulan kita harus menghadapi kenyataan bahwa liburan juga akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Parahnya semua pengeluaran ini kemudian dibiayai dengan utang yang termasuk kedalam utang konsumtif baik melalui kartu kredit maupun pinjaman tanpa jaminan yang akhir-akhir ini semakin sering dan marak sekali ditawarkan. Bunga utang konsumtif terutama kartu kredit demikian besar yang membuat anda akan terjerat utang apabila anda tidak hati-hati dalam menggunakannya. Akan tetapi apabila anda sudah terlanjur berutang (mudah-mudahan belum terbelit utang) dapat membaca beberapa tips berikut ini agar anda bisa terbebas dari utang dan selalu bersih dari utang tersebut.

Langkah Pertama: Berhenti Belanja, Mulai Membayar Akan sia-sia apabila anda mencoba membayar dan melunasi utang anda ketika anda masih membuat utang baru. Mulailah dengan menghitung total utang yang sudah anda miliki. Ambil selembar kertas dan buatlah 4 kolom didalamnya. Dikolom pertama buat daftar nama institusi keuangan (bank) tempat anda memiliki utang. Dikolom berikutnya masukan jumlah utang anda dari tiap bank tersebut. Kolom ketiga tempat anda menuliskan suku bunga yang dikenakan dan harus anda bayar dari masing-masing kartu kredit. Dan dikolom terakhir masukan pembayaran minimum dari masing-masing kartu kredit. Cobalah untuk mengatur ulang daftar kreditor anda dengan kreditor yang menggenakan suku bunga terbesar didaftar paling atas dan Bayarlah utang dengan biaya (bunga) paling besar terlebih dahulu. Dari jatah pembayaran cicilan bulanan utang anda, bayarkan minimum pembayaran ke utang-utang yang lain dan sisa nominal terbesar dibayarkan ke utang dengan bunga yang paling tinggi seperti diatas. Jual barang-barang berharga anda, cairkan deposito dan tabungan anda dan bayarkan semua aset ini untuk melunasi utang anda sekarang. Tidak ada gunanya anda mempunyai deposito jutaan Rupiah dengan bunga 7% per tahun apabila anda harus membayar utang kartu kredit dengan bunga 42% per tahun yang artinya uang anda minus 35% per tahun. Langkah Kedua: Pinjam Uang Lebih Banyak Lagi Bingung? Kedengarannya memang aneh dimana diatas saya tulis anda tidak boleh berutang tapi saat ini saya menganjurkan anda untuk berutang. Yang dimaksudkan dengan meminjam uang lebih banyak lagi alias berutang adalah untuk membayar utang yang lama dengan yang baru dengan catatan: 1. Jumlah utang yang baru tidak boleh melebihi utang yang lama dan 2. Suku bunga utang yang baru harus lebih rendah dari pada suku bunga utang yang lama. Dengan semakin ketatnya kompetisi untuk mendapatkan nasabah bagus yang mau berutang, kartu kredit dan lembaga keuangan berlomba-lomba menawarkan kredit dengan bunga yang lebih rendah dari pada sebelumnya. Banyak kartu kredit yang sekarang menawarkan fasilitas transfer balance alias memindahkan utang anda di kartu kredit yang lama ke kartu kredit yang baru dengan iming-iming suku bunga yang lebih rendah. Apabila anda jeli dan bisa memanfaatkan fasilitas ini tidak menutup kemungkinan anda akan dapat menghemat biaya bunga. Yang harus selalu anda ingat adalah langkah ini adalah suatu bentuk penyelesaian sementara untuk jangka pendek sehingga anda tidak terbebani bunga yang cukup besar. Tujuan akhir anda adalah tetap untuk menghilangkan utang kartu kredit anda. Dalam melakukan transaksi ini berhati-hatilah dan selalu baca penawaran tertulis yang diajukan oleh penerbit kartu kredit. Jangan sampai terjebak kedalam perangkap suku bunga yang murah untuk jangka waktu tertentu (pendek) yang kemudian akan naik menjadi jauh lebih mahal dibandingkan suku bunga utang anda yang bertama. Yang ujung-ujungnya anda akan dirugikan. Langkah Ketiga: Jangan Berutang Lagi Kata kuncinya adalah: Disiplin Diri. Pada saat anda mulai mencicil utang anda kembali sesuai dengan langkah pertama dan kedua jangan anda merasa puas dengan keberhasilan anda sehingga anda mulai menambah utang baru. Artinya adalah apabila anda menggunakan kartu kredit lagi maka langsung bayarkan sejumlah dana yang anda pakai pada saat jatuh tempo tagihan pembayaran. Apabila anda tidak bisa disiplin melakukan hal ini pergunakan saja charge card atau kartu debit sehingga anda tidak terbelit utang lagi. Strategi terakhir adalah yang disebut manajemen amplop yang artinya adalah apabila anda memerlukan untuk menggunakan kartu kredit (di saat anda tidak membawa uang tunai) maka setiba anda dirumah segera masukan uang tunai yang akan dibayarkan untuk membayar keperluan anda kedalam amplop tertutup dan terpisah dan letakkan ditempat yang terkunci. Pergunakan dana tersebut ketika tagihan kartu kredit anda datang. sumber gambar : http://st301139.sitekno.com/images/art_66478.jpg http://3.bp.blogspot.com/-dl9aOuTDh50/TbEFtirxBeI/AAAAAAAAAEU/YCbZbKHPd0E/s1600/jebakan-hutang.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline