Panti asuhan " Lentera" Semampir Tengah adalah sebuah panti yang membina sekitar 25 anak-anak. Anak --anak tersebut berpendidikan SD dan SMP. Di panti tersebut, anak-anak mendapatkan pembinaan pendidikan agama Islam berupa pembelajaran huruf Arab, pembacaan ayat-ayat suci Al quran. dan tentang pelajaran yang diberikan di sekolah.. Untuk itu, kami mengharapkan mereka tidak hanya mempelajari hal-hal yang terkait dengan pelajaran sekolah dan mengaji saja, tetapi juga mengenal dan mengetahui budaya literasi terkait dengan cerita rakyat yang ada di Surabaya agar mereka lebih mengetahui dan mencintai kotanya. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, Yayasan Yatim Piatu "Lentera" Semampir Tengah Surabaya menjalin kerjasama dengan Untag Surabaya yang salah satu bentuknya adalah peningkatan literasi melalui reproduksi cerita rakyatdi Surabaya.
Kegiatan ini dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama sudah dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2022. Tahap Kedua dilaksanakan pada Maret sampai April 2023. Cerita rakyat Surabaya yang dimaksudkan adalah cerita tentang para tokoh legendaris dan cerita asal usul tempat. Pada tahap Pertama ,adik-adik panti mendapatkan pelatihan tentang cerita rakyat yang berjudul Sarip Tambak Oso, Sawunggaling, Sunan Ampel, dll.Pada pelatihan literasi tahap kedua ini materi yang diberikan berupa cerita rakyat : Legenda Sumur Windu, Legenda Eyang Gusti Wonso Negoro, Kyai Sedo masjid, Mbah Karimah, Mbah Bolong, Mbah Sholeh, Legenda Buaya Kapasan, Asal-Usul Simo Katrungan, Kupang Krajan, Simo Kewagean, Simo Kalangan
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi mitra, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini ditargetkan untuk: a)menumbuhkan minat baca anak ,b) menambah pengetahuan tentang cerita rakyat Surabaya, c) refleksi dan berpikir kritis, d) kecakapan personal mengatasi diri menjadi agen perubahan
Pelaksana kegiatan pelatihan ini adalah dosen Prodi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya , Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yaitu Dra. Sudarwati, M.Si., M.Pd.dan Dra. Anik Cahyaning Rahayu, M.Pd.dan dua mahasiswa. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah pelatih memberikan cerita untuk dibaca, dirangkum dan dipresentasikan hasil dari rangkumannya. Dengan membaca mereka akan mendapatkan wawasan baru, berlatih berpikir kritis, memperoleh pengetahuan khususnya berkaitan dengan cerita rakyat yang ada di Surabaya. Dengan pengetahuan dan wawasan yang luas, anak-anak akan tumbuh menjadi insan yang mandiri,bertingkah laku baik, berpikir kritis, rajin, dan bekerja keras sehingga mereka akan menjadi generasi yang bisa menghadapi tantangan zaman dan menjadi agen perubahan.
Hasil dari pelatihan ini menunjukkan hasil yang signifikan. Mereka mendapatkan pendidikan karakter melalui cerita rakyat Surabaya. Hal itu dijelaskan oleh ibu pengasuh panti, "Kami berterima kasih atas pelatihan yang diberikan kepada anak-anak. Mereka lebih rajin dan senang membaca, khususnya cerita rakyat.Sebelumnya mereka tidak tahu kalau di Surabaya ini ada cerita rakyat yang mempnyai nilai-nilai moral tentang kepahlawanan dan nama-nama tempat di Surabaya ada sejarahnya.'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H