Salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian masyarakat. Pada dharma ini, insan kampus dituntut untuk menunjukkan perannya di masyarakat dengan melakukan aktifitas yang bermanfaat bagi masyarakat. Dua dosen FIB Untag, Dra. Sudarwati, M.Si., M.Pd, Dra. Anik Cahyaning R., M.Pd., telah mengadakan pengabdian masyarakat di Panti Asuhan Lentera yang terletak di Jalan Raya Semampir No 46 A Surabaya.
Panti Asuhan yang dikelola oleh Ibu Dian Kristiniawati ini membina sekitar 25 anak yatim dan piatu. Di panti ini, anak-anak mendapat pembinaan pendidikan agama Islam berupa pembelajaran huruf Arab, pembacaan Iqro, hafalan surat-surat pendek, dan pengajian di hari Jumat. Selain pembelajaran tentang kegamaan, mereka belajar tentang pelajaran yang diberikan di sekolah.
Di panti ini, kedua dosen di atas memberikan pengabdian dengan judul "Pentingnya Membaca Cerita berbahasa Inggris bagi Anak-Anak di Panti Asuhan LENTERA di Semampir Surabaya". Dan "Peningkatan Literasi Melalui Cerita Rakyat Surabaya".
Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2022. Berkaitan dengan judul pengabdian masyarakat tersebut tujuannya yaitu menumbuhkan minat baca cerita rakyat Surabaya dan cerita anak-anak yang berbahasa Inggris, maka untuk merangsang anak untuk mau membaca, kedua dosen diatas mewajibkan setiap anak untuk membaca dan merangkum isi bacaan. dengan menuliskan rangkuman tersebut di lembaran kertas yang harus diserahkan ke dosen-dosen tersebut.
Dengan membaca, anak akan mendapatkan wawasan baru, berlatih berpikir kritis, memperoleh pengetahuan khususnya berkaitan cerita rakyat Surabaya, misalnya Sawunggaling, Sarip Tambak Oso, Sunan Ampel dll. serta mendapatkan pengetahuan cerita anak yang berbahasa Inggris.Dengan pengetahuan dan wawasan yang luas, anak anak akan tumbuh jadi insan yang mandiri, bertingkah laku baik, berpikir kritis, rajin, dan bekerja keras, sehingga mereka akan jadi generasi yang bisa menghadapi tantangan zaman dan menjadi agen perubahan..
Hasil dari pelatihan ini menunjukkan hasil yang signifikan. Mereka mendapatkan pengetahuan pendidikan karakter, baik melalui cerita rakyat Surabaya maupun cerita anak yang berbahasa Ingris. Hal itu dijelaskan oleh ibu pengasuh panti. "Kami berterima kasih atas pelatihan yang diberikan kepada anak-anak. Mereka sekarang lebih rajin dan senang membaca , khususnya cerita rakyat. Mereka membaca berulang-ulang sambil diskusi dengan temannya. Bahkan bukunya dipinjam untuk dipelajari lagi di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H